Saya sedang memandang beberapa foto yang tercetak di benda kotak canggih di tanganku. Masih terlalu pagi, jam dinding di kamarku yang telah gelap menunjukkan pukul tiga dini hari dan kantuk masih enggan bertandang padaku. Aku rindu kamu, aku rindu kebersamaan denganmu dan dua orang sahabat kita yang lain semasa kuliah. Ada beberapa hal yang ingin kusampaikan kepadamu, salah duanya adalah ucapan maaf dan terima kasih. Maaf, karena aku belum menjadi kawan yang baik buatmu. Aku sadar, bahwa kawan yang baik ialah yang tak pernah absen menemani jika sedang dibutuhkan. Namun aku tidak. Tapi kau harus tahu, bahwa aku punya doa yang tak pernah putus aku panjatkan untukmu, untuk kita. Semoga segala urusan kita selalu mendapat kemudahan dari pemilik semesta. Terima kasih, karena kau mau berteman dengan perempuan macam sepertiku.
Selamat atas gelar Sarjana Akuntansi yang kini melekat di belakang namamu. Pergunakanlah dengan baik, kalau kau mau, kau bisa mencantumkan gelar cantik itu di undangan pernikahanmu nantinya. Doaku setelah aku memelukmu siang itu, selepas universitas memberimu gelar ialah, semoga peruntungan senantiasa merengkuhmu. Jangan khawatirkan aku, dalam waktu dekat ini aku akan menyusulmu, aku berjanji. Tapi kamu juga harus berjanji mendoakan aku. Doamu sangatlah berarti, kawan.
Ini bukan akhir dari segalanya, ini adalah permulaan. Bahwa sesungguhnya kampus ialah kolam tempat kita belajar berenang. Kini kau telah pandai berenang dan saatnya mengarungi lautan. Jangan pernah tinggalkan sembahyang, jangan pernah absen berdoa dan senantiasa bersyukur.
Perkara jodoh, jangan khawatir, Jodoh tak akan tertukar. Namun kau juga harus berusaha mencarinya. Segeralah mencari jodoh! Semoga cita-cita kita tercapai dan segera dipertemukan dengan jodoh yang baik. Catat kata-kata ini, peremuan baik akan mendapatkan laki-laki yang baik pula.
untuk sahabatku, @estisuhar
Surabaya, 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar