doa sebelum tidur

ada setidaknya tiga puisi yang sempat tertulis di lembar ini
namun tak ada satu pun yang berhasil aku tulis hingga selesai
malam terlalu larut untuk ikut campur
sedang pagi masih tertidur pulas di pangkuanmu
padahal aku ingin sekali bercerita
tentang gaji pertamaku yang habis untuk membeli sabun
kugunakan mencuci seluruh pakaianku yang beraroma kamu
hingga tak ada satu pun tertinggal di lemari
malam ini aku tidur ditemani selimut
hadiah darimu di ulang tahunku ke dua puluh lima
setelah kepergian tanpa ucapan selamat tinggal
bisa-bisanya aku mendoakanmu sebelum terlelap
kiranya tuhan senantiasa melindungimu.

Surabaya, 2015

Happy Birthday, Yania Evitasari!

May Allah always beside you.

Selamat ulang tahun ya, manis. Semoga selalu dimudahkan dalam hal apa pun. Baik-baik sama Para, tak doakan semunya lancar sampai hari pernikahan kalian tiba. Aamiin.

Semoga kejadian hari ini selalu kamu ingat. Maafkan kami sudah mengerjaimu, abisnya kita semua sayang sama kamu dan berterimakasihlah sama Para semua ide gila tentang dia yang sok pergi ke Samarinda itu dari dia dan maafkan acting aku yang keren banget. I'm cool, huh? Harusnya aku jadi aktris yegak. Haha. And hail technology yang bisa bikin fake location. Once again, happy birthday and barakallah.

Surabaya, 21 Januari 2015.

Selamat ulang tahun, Capt!
teruslah terbang tapi jangan lupa untuk mendarat
sebab di bumi, banyak yang merindukan pelukanmu
lalu izinkahlah aku untuk mengaminkan,
segala doa baik yang menghujanimu hari ini
kau boleh memilih mana yang ingin kuaminkan, mana yang tidak
sebab tak ada hadiah yang indah dari doa.



Surabaya, 15 Januari 2015.


Jemari yang Enggan Menggenggamku

Padahal aku ingin menyambutmu dengan pelukan
paling tidak meraih tanganmu, menggenggamnya lalu menciumnya
tapi lalu kini aku mengingat sebuah kalimat
kalimat sederhana yang mengembari belati
"berusahalah, namun tahu diri", kira-kira begitu
entah apa itu tahu diri yang mereka maksud
tahu diri bahwa kamu, tak pernah bisa lepas dari kepalaku

Padahal aku ingin menyambutmu dengan pelukan
paling tidak meraih tanganmu, menggenggamnya lalu menciumnya
tapi mata itu tak lagi jatuh pada pandangan yang sama
jemari yang tegas itu kini berada pada keengganan
mata itu tak lagi bisa kubaca
meski dengan penerangan yang cukup
dan selembar kertas ijazah dengan gelar sarjana sekali pun
aku lupa cara membaca matamu.

Padahal aku ingin menyambutmu dengan pelukan
paling tidak meraih tanganmu, menggenggamnya lalu menciumnya
namun suatu pagi aku terbangun dengan tidak menemukan kau
hal paling menakutkan yang kutakutkan datang, datang juga
sudah kucari kau di sela-sela jariku
di bahuku yang biasa kau tiduri
juga bibirku yang mengering dan lupa kapan terakhir menciummu

Padahal aku ingin menyambutmu dengan pelukan
paling tidak meraih tanganmu, menggenggamnya lalu menciumnya
namun jemarimu seakan punya mata menyala yang berpaling ketika melihatku
jemari yang kini, enggan menggenggamku.

Probolinggo, 2015

Wedding Day

Sekitar pukul 09.00 WIB, pada hari Kamis, 8 Januari 2015 saya melakukan perjalanan dari Surabaya menuju kota Probolinggo dengan menggunakan Patas. Rasanya sudah lama sekali saya tak menggunakan kendaraan umum seperti ini. Mengapa saya begitu bersemangat? Karena saya mendapat undangan yang merupakan kabar paling bahagia di awal tahun ini. Sahabat saya, teman sebangku saya semasa SMP. Maritsatul Mutia, atau yang biasa dipanggil Tya. Tahun 2011 dia berkenalan dengan seorang laki-laki yang ternyata semesta menjadikan mereka sepasang kekasih yang halal, yang halal menurut agama dan juga hukum di negara ini tepat pada tanggal 9 Januari 2015. Tak ada yang bisa aku ungkapkan selain rasa turut berbahagia dan mendoakan agar cinta kalian senantiasa dijaga oleh Allah. 

Maka kepada Tya, sahabatku, jadilah engkau perempuan yang shalilah bagi orang tuamu, agamamu, dan juga suamimu sekarang. Jadilah istri yang penurut kepada suami. Salam cium mesra dari kota Surabaya untukmu yang tengah berbahagia menyambut hari demi hari yang tak lagi kau lewati sendirian. Aku bisa membayangkan, betapa bahagianya kita bisa terbangun di samping laki-laki yang begitu kita cintai pun mencintai kita setiap hari, setiap pagi. Cepatlah memberikan ponakan yang lucu dan sehat untuk sahabatmu ini dan jangan lupa doakan agar sahabatmu ini pun disegerakan menjalankan ibadah yang mulia sepertimu, yaitu menikah.

so, who's next?


I'M Sooooo happy for you. :*


SAAAAAAH!!!














Surabaya, Januari 2015.