day #5 Senja

sayup sayup hampir tak terlihat
samar samar hampir tak terdengar
tipis tipis hampir habis
hujan pun tiada
mendung pun sirna sudah
gelap mendayu
sepi terekam
lalu kuhentikan langkah
lalu terduduk
sedikit kaku
pada hijaunya rerumputan
bersama kamu
tertawa
menari
menyanyi
saling berjanji
saling menatap
lalu berciuman
pada sepotong senja


day #4 Menari dengan Kamu dan Hujan

hai hujan, apa kabar kamu ?
kok kamu datang engga bilang-bilang sih ?
aku lagi senang loh, nih perkenalkan, namanya "Kamu".
kalau aku kesepian terus kamu engga bisa nemenin aku, "Kamu" yang nemenin aku loh hujan, indah sekali kan dia ?
ah, tenang hujan, "Kamu" orangnya baik kok.
sini-sini ikut menari bersama Aku dan "Kamu"
sini deh hujan aku mau bisikin kamu sesuatu
"Kamu" itu penari handal loh, engga kalah hebat dari kita hujan.
lihat deh gayanya yang sederhana, dia selalu bikin aku terpikat.
eh hujan, jangan bilang-bilang "Kamu" yaa kalau aku suka curi pandang ke "Kamu"
habis "Kamu" itu indah sekali hujan.
tapi, makasih yaaa hujan kamu bisa datang hari ini
terus bolehin Aku sama "Kamu" menari denganmu.
kapan-kapan datang lagi yaa hujan, tapi janji harus bilang-bilang
biar aku bisa telpon "Kamu" terus ajakin "Kamu" menari lagi bareng kita
pasti seru deh
pasti !

day #3 Suara

suara itu
selalu membuatku merindu
begitu merdu dan syahdu
bahkan lebih manis dari madu
seperti mengelu-elu
dan akan selalu dirindu kalbu

day #2 Hujan dan Kamu

kemarin saya menangis
menangis di bawah rintik hujan
dia tidak pernah protes, seperti kamu
kalau aku menangis, pasti kamu akan menyuruhku berhenti
hujan tidak, dia selalu membiarkanku menangis, bahkan dia mengecupku
mengecup seluruh badanku
hingga basah
kuyup
lalu membawa air mata ku mengalir dengannya
begitu juga dengan kesedihanku
tapi satu yang tak bisa dilakukan oleh hujan
dia tak bisa menyeka air mataku
seperti
kamu
menyeka air mataku

day #1 Hai, Kamu !

hai.
apa kamu sudah kenal saya ?
ya beginilah saya.
sedikit cerewet dan penuh curiga.
ah bukan curiga, tapi ingin tahu.
rasa ingin tahu saya besar.
apakah saya salah ?
katakan di mana salahnya ?
katanya kamu ingin memilikiku ?
tak bisa kalau hanya kelebihan saja.
saya punya kekurangan.
miliki dua-duanya yaaa.

Jalan-jalan, Yuk.

Besok saya akan pergi berjalan-jalan, saya sudah bosan dengan kota saya. Bosan loh yaa, tapi saya masih cinta kok sama kota saya ini. Tapi sekarang kota saya sepi, kelinci yang biasanya bikin saya ketawa rupanya sedang sibuk. Katanya dia dapat tugas dari walikota, makanya saya merasa sepi juga bosan. Tidak ada yang menemani saya makan siang, atau sekedar duduk berdua dengan secangkir cokelat hangat. Tiba-tiba tadi saya buka celengan saya dan beli tiket, bukan tiket kereta api atau pesawat, tapi tiket naik kuda terbang. Kudanya cantik, tadi saya sudah lihat. Pilotnya juga baik, katanya saya mau diajak pergi jalan-jalan ke tempat yang indah. Disana katanya juga banyak kelinci, tapi mereka engga pernah sibuk, bisa menemani kita kapan saja. Ah, seandainya kelinci saya seperti itu, mungkin saya tidak akan pernah bosan yaa. Oh, ya, Si Pilot bilang kalau di kota yang katanya indah itu juga ada pantainya, waaaah pasti sangat menyenangkan. jalan-jalan di pasir pantai yang lembut dengan kaki telanjang, dengan lagu Lacrosse berjudul We are Kids di earphone, nyiur kelapa yang menyapa hangat, sebuah es kelapa muda yang segar, kerang-kerang pantai yang baik hati, serta burung-burung camar yang ramah. Ah, saya sudah tidak sabar menunggu esok. Malam ini saya mau istirahat, biar besok bisa bangun pagi-pagi sekali. Oh ya sekedar informasi, saya pergi sendirian loh, apa ada yang mau ikut ? Mungkin kalian yang juga sedang bosan dengan kota kamu sekarang, dan ingin sejenak meninggalkannya untuk berlibur ? Cuman berlibur loh yaa, aku janji kok aku bakalan kembali. Soalnya aku sudah begitu terpikat sama kotaku yang sekarang, hanya merasa bosan. Semoga tibanya saya dari libur pendek saya, si kelinci sudah tidak sibuk lagi yaaaa..

peluk dan kecup.
@pratiwihputri :)

Kupanggil Dia, Mama :)

mother, how are you today ?
here is a note from your daughter
with me everything is ok
mother, how are you today ?

Pernah denger lagu itu, bukan? Sebenarnya aku tak tahu siapa penyanyinya, tapi aku sudah mengetahui lagu itu sejak aku masih duduk di bangku SMP dan jatuh cinta pada liriknya. That's always remind me with women who I called, Mama.

Mungkin beliau adalah orang paling cerewet dan tukang komen sedunia, atas segala aktivitasmu, penampilanmu apalagi buat kalian yang cewek, but anything, mother is the good one in this world.
let's think..
who is always beside us when we're on not health enough ?
she always say you are the most pretty or the most handsome child in this world.

Mungkin terkadang kita agak sebel kalau lagi hang out sama temen-temen ditelpon dan disuruh pulang soalnya udah malem (oke, agak curhat dikit), bukaaaan, itu bukan karena dia cerewet, itu artinya dia begitu perhatiannya sama kita. Dia adalah orang yang tidak menginginkan sesuatu yang buruk terjadi pada kita. Jadi, mari kita lihat sisi positifnya yuk.


Soalnya gimana-gimana, engga ada yang bakalan bisa mendefinisikan Ibu baik atau ibu yang buruk itu seperti apa, tapi percayalah, ibu kalian adalah Ibu yang terbaik buat kalian, dan jelas Mama adalah ibu yang terbaik buatku :)
Terima Kasih Tuhan telah untuk wanita yang cantik, penyayang, peluknya yang hangat serta masakannya yang lezat, kupanggil dia Mama.
Dia wanita yang pertama kali menciumku juga memelukku.
Dia lah wanita yang pertama kali ku kenal, yang mempertaruhkan nyawanya demi agar aku bisa melihat indahnya dunia.

I Love You, Mom :*

Eh, tapi gimana-gimana jangan sampe ngelupain jasa ayah yaa, kalau engga ada ayah kita juga ga bakalan bisa ada di dunia loh. hehehe.

But anyway..
Terima Kasih Tuhan telah kau ciptakan aku melalui seorang wanita tangguh dan seorang lelaki pekerja keras, kupanggil mereka Mama dan Papa.
Terima Kasih Tuhan, telah kau berikan aku laki-laki yang teduh, tegas, dan selalu mengayomi keluarga, kupanggil dia Papa :)


Selamat Hari Ibu, buat seluruh ibu di seluruh Indonesia.
entah itu ibu yang baik atau ibu yang jahat.
ibu kandung atau pun ibu tiri.
ibu yang bisa menyekolahkan anaknya atau tidak.
ibu yang selalu punya waktu untuk anaknya atau tidak.
ibu yang mengecup anaknya tiap pagi atau tidak.
ibu yang membuat sarapan untuk anaknya tiap pagi atau tidak.
ibu yang mengucapkan selamat tidur untuk anaknya di malam hari atau tidak.
pokoknya semua ibu di Indonesia :) 

Cium tangannya dan kecup pipinya, lalu katakan, "Aku sayang, Ibu"
dan bersyukurlah, jika engkau...
masih bisa memandang ibumu tiap hari.
masih bisa mencium tangannya untuk berpamitan sekolah tiap pagi.
dan..
masih bisa menikmati masakannya setiap hari. :)






Layang-Layang


marilah tulis secarik pesan pada layang-layang, lalu biarkan dia terbang dengan hati senang hingga melayang membawa sejuta kenang yang sempat membuat hati mengerang.

Abang Tukang Becak



seorang tukang becak tak pernah lupa bersimpuh, walau mengayuh berpuluh-puluh dengan peluh hingga kulit melepuh tanpa keluh

Cahaya dan Aku

setitik cahaya turun dari langit.
memberikan pesan, sebuah pesan singkat.
dia bilang dia datang dari langit ke tujuh.
menempuh perjalanan selama beribu ribu abad lamanya.
dia sempat berkenalan dengan sang mentari.
sebelum akhirnya mengenalku
bahkan sempat berkencan di atas awan, bersama sang mentari.
lalu terpisah karena badai.
cahaya merindukan mentari.
merindukan saat saat berdua dengan dua gelas cangkir kopi mengepul.
merindukan saat saat bercengkrama bersama cakrawala.
cahaya itu mulai meredup.
berkeluh kesah atas rasa rindunya padaku.
kutepuk bahunya dan kugenggam tangannya erat.
tapi cahaya kian meredup.
"aku kangen rumah," begitu isaknya.
bahkan dia lupa menyampaikan pesan yang dibawanya.
cahaya jatuh cinta, pada sang mentari.
sayangnya mentari tidak.
"kembalilah kerumahmu, nak."bisikku.
"aku lupa bagaimana caranya."ujarnya.
air hujan bertandang padanya, kini dia basah kuyup.
hujan keparat, pergi kau! jangan ganggu dia! dia milikku!
hujan mencemoohku lalu kabur.
"sini sini cahaya biar kudekap."panggilku.
isaknya terhenti, matanya sayu.
kurengkuh tubuhnya lalu kuciumi, ada perasaan sama pada kami yang tak bisa kusibak.
aku terjatuh lalu terbangun, kulihat cahaya sedang menari, dia atas awan, dengan sang mentari.
cuman mimpi.
dan kini aku yang terisak.
terisak dalam gelap, tanpa cahaya.
"cahaya tidak tahu diri, dia benar-benar lupa akan rumahnya."bisikku.

Surabaya, December 2011 ~ ketika cahaya tak lagi memilihku, bahkan dia lupa dimana seharusnya dia berada.





Galau Itu Sederhana

Beberapa kutipan sederhana yang sering kita alamin, kuabadikan lewat twit-twit di tiap malamku :)
@pratiwihputri.

Jadi.. apa #galauitusederhana versimu ? :D

nada rendah itu terkadang bisa menenangkan juga bisa menggalaukan #galauitusederhana

dulu ada yang menyakiti sekarang tersakiti, hidup benar-benar seperti roda #galauitusederhana

katanya kalo lihat jam angka kembar tandanya ada yang kangen, kalo gitu aku mau pantengin jam digital deh dan berharap yg kangen itu kamu :) #galauitusederhana

galau itu sederhana, kita sedang berbincang dan bertatap muka tapi tak bertatap mata #galauitusederhana

paling menyebalkan kalau pergi ke Alfamart terus ada yang bertanya, "SMA kelas berapa, Mbak?" #galauitusederhana

galau itu sederhana, jalan-jalan ke pasar atom lihat tas bagus tapi duit di dompet tinggal seribu #galauitusederhana

galau itu sederhana, kamu berlari padaku dan menangis karena dia #galauitusederhana

galau itu sederhana, cuman bisa bilang "aku kangen kamu!" lewat twitter #galauitusederhana

galau itu sederhana, aku kangen kamu tapi kamu kangen dia #galauitusederhana

galau itu sederhana, dapet SMS tapi ternyata bukan dari KAMU #galauitusederhana

kalau sejam yang lalu baru ketemu terus sekarang kangen wajar engga sih ? #galauitusederhana

galau itu sederhana, pengen kentut tapi engga bisa #galauitusederhana

galau itu sederhana, ketika butuh banget kirim email internet mbambet #galauitusederhana

galau itu sederhana, udah baca buku budgeting berkali-kali tapi engga paham juga #galauitusederhana

galau itu sederhana, menunggu dan yang ditunggu engga kunjung tiba #galauitusederhana

terkadang gerimis pun dapat mengundang kegalauan #galauitusederhana

galau itu sederhana, kamu cerita ke aku tentang orang yang kamu suka #galauitusederhana

galau itu sederhana, lagi mikirin kamu tiba-tiba jerawat muncul #galauitusederhana

galau itu sederhana, SMS engga dibales tapi kamu lagi ngetwit #galauitusederhana

galau itu sederhana, tidak ada ucapan selamat pagi darimu #galauitusederhana

galau itu sederhana, yang lain tertawa lepas kita melepas tawa #galauitusederhana

galau itu sederhana, yang lain bergandengan tangan tapi kita berjauh-jauhan #galauitusederhana

galau itu sederhana, yang lain tersenyum kita termanyun #galauitusederhana

galau itu sederhana, ponsel tak berdering dan rintik hujan di luar jendela kamarmu #galauitusederhana

galau itu sederhana, kita berciuman tapi hanya aku yang mencium #galauitusederhana

@pratiwihputri :)
       

Perpisahan Hari Itu


Setiap orang mempunyai caranya sendiri untuk mencintai, dan sayangnya kamu tak suka akan caraku mencintaimu.

“kecurigaanmu itu berlebihan!”akhirnya sepotong kalimat agak tinggi ini memecah kesunyian malam itu.
Sudah hampir 30 menit kami hanya terdiam, sibuk akan pikiran masing-masing tanpa suara. Benar adanya, kami saling bertatap muka tapi sayangnya kami tak saling menatap mata. Ah, aku sangat merindukan tatapan mata itu, yang selalu saja membuatku meleleh saat balas menatapnya. Tapi ekor mataku sedikit menangkap, ada kebencian di situ. Aku menahan air mata.
“Aku hanya ingin meyakinkan, kalau kamu memang hanya buatku. Apakah salah jika aku cemburu padamu?”
“Itu artinya kau tidak percaya denganku.”
“Aku percaya padamu, dear.”
“Lalu kenapa harus ragu? Kenapa harus curiga?”
“Bisa kah sedikit saja kamu peka terhadap perasaanku?”
“Kamu selalu begitu, ingin dimengerti tapi tak mau mengerti.”
“Bukankah seharusnya aku yang bilang seperti itu padamu? Sudahlah, jadi ada hubungan apa kamu dengan wanita itu?”
“Dia hanya rekan kerjaku, itu saja.”
“Kenapa tak dijawab saja daritadi? Jika memang tak ada hubungan apa-apa mengapa harus marah?”
“Aku tak marah, aku hanya tak suka.”
Sekali lagi, pertengkaran itu tak menemukan ujungnya. Perasaan kami makin meruncing satu sama lain. Entahlah, aku terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri. Aku begitu menyayangi pria di hadapanku ini, tapi aku bingung bagaimana menunjukkannya.
“Biarkan aku pergi, sayang.”ujarnya lirih. Hatiku tersayat, ada sesuatu tertahan di kelopak mataku, aku tak dapat berkata apa-apa.
“Aku menyayangimu, lebih dari yang kau tau.”
“Aku tau.” Pria itu mencoba menggenggam tangaku, aku menepisnya. Lalu kembali meraih tanganku, kali ini menggenggamnya erat, hingga tak ada daya aku melepasnya. “Sayang, apa yang membuatmu susah untuk melepasku?”
“Entahlah..”
“Pasti ada alasannya.”
Cinta sejati tak butuh alasan, sayang.” Genggamannya semakin kuat dan aku tak kuasa menahan air mataku lagi. “Kamu mencintai gadis lain?”
“Demi Tuhan, hanya kamu yang kusayang. Aku hanya susah untuk mengerti jalan pikirmu, bahkan aku tak mengerti. Percayalah sayang, kamu wanita termanis yang pernah kumiliki. Tapi kita punya tujuan yang berbeda, aku dan kamu, berbeda.”
Bukankah perbedaan itu indah, sayang?”
“Biarkan aku pergi, sayang.”
Hatiku itu rumah buatmu, sayang. Kamu boleh pergi sekarang, tapi rumah ini akan selalu menantimu kembali. Pintunya tidak akan pernah tertutup untukmu.
Pria itu menciumi tanganku, menatap mataku dalam. Masih ada cinta di situ. Tapi mengapa perpisahan ini ada, aku benci kata perpisahan. Dia menyeka air mataku lalu mencium pipiku. Setiap orang punya caranya sendiri untuk mencintai, sayangnya kamu tak suka akan caraku mencintaimu, mungkin itu alasan akan perpisahan hari ini. Dia tersenyum dan berlalu, aku hanya pasrah melihatnya pergi, memperhatikan punggungnya sampai benar-benar menghilang. Hati kecilku masih berharap punggung itu akan berbalik, berlari ke arahku, dan berkata, “Bisakah kita mengulang semuanya dari awal?”. Tapi semuanya terlambat, hal paling menyedihkan adalah ketika kita tahu bahwa waktu itu sudah lewat begitu saja dengan sia-sia karena kesalahan yang kita perbuat.

Surabaya, 2011 – terkadang pilihan yang menurut kita menyedihkan adalah yang terbaik buat kita.

Gundah

Terpekur bersama seonggok harapan dibalut dengan ketidakpastian
Membaur dengan gundahnya malam yang pekat tiada bertuan
Secercah cahaya yang sempat tercipta kini sirna sudah
Mungkin semesta memang sedang tak ingin
Ajari aku untuk mengerti apa itu naif
Ajari pula aku menyulam topeng dengan jemarimu
Wajah sembab nan ayu tak boleh terlihat
Hanya sejumput kenangan dan sekerat kebahagiaan yang terbungkus dalam guratannya
Terlanjur tersandung dan tak mampu berdiri
Berusaha untuk bangkit, berjalan tertatih, terseok, hingga kembali terhempas
Bisikan lembut menguatkan kembali menghantui, melukis sepotong harapan
Beri aku warna jingga dalam kanvas itu, bukan kelabu atau warna lainnya
Atau kembali goreskan tinta putih agar kembali bersih
Lalu cumbu aku hanya dalam bayang-bayang, berharap suatu saat angin dapat menghapusnya.

Surabaya, Desember 2011 - sakit itu ketika perasaan tak lagi berbalas

merindukan senja

menatap langit melihat asa
menengadah tanpa rasa
sejenak merindukan senja dengan siluetnya
mencoba mencari-cari dalam gelap
menari-nari di tengah gulita
bahkan rintihan pun seakan tak terdengar
terbelenggu sepi terbalut waktu
terduduk kaku merunduk sendu
merenung sendiri tanpa kawan tanpa sanak
ingin teriak walau tak ingin
menahan walau tak tahan
sedikit berbisik di tengah riuh
seperti mustahil untuk didengar
beberapa menyebutnya derita
beberapa begitu menikmati
walau sebenarnya tak terdefinisi
teringat hujan di awal Februari
begitu indah begitu syahdu untuk diingat
sebuah kecupan mesra pelipur lara
guyonan hangat yang terlontar
mampu mengukir senyum di bibir
rengkuh aku dalam pelukmu
raih jemariku dan usir sepi yang membelenggu
hingga senja kembali tiba

Surabaya, Desember 2011
ketika senja tak seindah kemarin