Balai Pemuda untuk Berbagai Usia

Balai Pemuda, dari Jl. Gubernur Suryo

Berbicara mengenai ruang publik di kota Surabaya tentu tidak akan cukup dalam satu tulisan. Kota yang kian hari makin macet ini memiliki sejuta ruang publik yang diberi nama warkop atau warung kopi di setiap sudut kota. Tak heran, menjamurnya warung kopi konvensional atau warkop hingga yang elit dan biasa disebut cafe disebabkan karena hobi wong Suroboyo, yaitu nyangkruk.

Tapi ada salah satu ruang publik, fasilitas milik pemerintah kota Surabaya yang dalam satu area memilki banyak fungsi. Sebut saja, Balai Pemuda. Sempat terbakar beberapa tahun lalu namun kini balai Pemuda menjadi salah saru ruang publik favorit warga Surabaya. Memang namanya saja Balai Pemuda, tapi pada kenyataannya, semua usia boleh mengunjungi tempat ini.

Di pintu masuk akan kalian jumpai bangunan anyar yang diberna nama Rumah Bahasa. Di sana, kita bisa menikmati kursus bahasa Inggris, bahasa Mandarin, dan komputer tanpa dipungut biaya. Pemkot memberi fasilitas ini agar warga Surabaya mampu bersaing dalam memyambut AFTA 2015. Ancungan jempol untuk pemkot Surabaya. 

Di samping Rumah Bahasa ada bangunan dua lantai bernama Balai Budaya. Salah satu tempat favorit saya, sebab di Balai Budaya sering diadakan pameran kesenian semacam pameran lukisan sampai berbagai pertunjukan wayang. Lagi-lagi kita dapat menikmati secara cuma-cuma.

Di tengah komplek Balai Pemuda ada Perpustakaan Umum. Tempatnya full AC, full wifi, dan yang terpenting buku bacaan di perpustakaan ini beragam. Mulai dari pelajaran sekolah, buku kuliah, buku agama, peternakan, perkebunan, bahkan komik dan novel disediama. di sini. Buka setiap hari kecuali hari libur nasional mulai pukul 7 pagi hingga 7 malam. 

Perpustakaan Umum Balai Pemuda
(pict. from here)


Di samping perpustakaan, ada Tourisme Information Centre. Di sini, pengunjung dari mancanegara yang biasa disebut turis mendapatkan informasi mengenai Surabaya. Mulai dark tempat wisata, penginapan, hingga kuliner. Yang lebih menarik lagi, di Balai Pemuda disediakan bus Surabaya Shopping and Culinary Track dimana kita akan dibawa berkeliling berbagai tempat bersejarah di Surabaya hingga tempat dijual makanan khas kota Pahlawan ini. Saya sendiri pun belum pernah naik, sebab selalu full dan tak dapat kursi. Jadi saran saya, sebaiknya memesan kursi jauh-jauh hari. Kita hanya dikenai Rp 7.500 untuk bisa menikmati City Sight Seeing bus in Surabaya.



Satu gedung lagi yang dulu sempat terbakar, semacam gedung aula serbaguna yang biasa digunakan untuk pameran hingga acara resepsi pernikahan. Berminat menggelar resepsi di sini? Hehe.


Pusat Ritel yang Disulap Menjadi Museum

"Rek, ayo rek.. mlaku-mlaku nang Tunjungan.."


Siapa yang tak pernah mendengar lagu yang satu ini. Lagu tersohor dari Surabaya, Jawa Timur. Bukan, saya sedang tak ingin membahas lagu di atas. Saya ingin membahas apa yang ada di jalan Tunjungan. Ya, Tunjungan merupakan nama sebuah jalan di Surabaya. Letaknya di tengah kota dan memasuki wilayah kecamatan Genteng.

Ada yang menarik dari lagu itu, mengapa jalan-jalan ke Tunjungan? Sebab tempo dulu, jalan Tunjungan merupakan pusat komersial dan pertokoan utama di kota Pahlawan. Jika berbicara mengenai Tunjungan, tak bisa dilepaskan oleh sebuah gedung yang dikenal dengan SIOLA. Gedung tersebut berdiri memanjang di jalan Tunjungan dan jalan Genteng Kali. Didirikan tahun 1877 oleh seorang pemodal asing asal Inggris, Robert Laidlaw dan menjadi pusat ritel terbesar di Indonesia saat itu. Gedung ini mengalami pasang surut. Sempat berjaya pada awal didirikan namun hancur menjadi korban perang 10 November.

Menurut buku yang dulu pernah saya baca, gedung ini sempat mangkrak sampai akhirnya tahun 1950 ada 5 pengusaha Surabaya yang ingin menghidupkan kejayaan gedung ini. Mereka adalah Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem, dan Ang yang membangun kongsi dagang sehingga toko itu diberi nama SIOLA yang merupakan kependekan dari huruf depan kelima pengusaha yang merupakan pemilik modal. Hingga sekitar tahun 1960-an, SIOLA menjadi toko ritel terbesar kembali, walau hanya di Surabaya.

Saya masih ingat waktu kecil sering diajak Papa ke pertokoan di jalan Tunjungan yang banyak menjual barang elektronik, hingga sekarang daerah Tunjungan terkenal dengan nama TEC atau Tunjungan Electronic Centre.

Bagaimana dengan SIOLA?

Berkat bu Risma, walikota Surabaya saat ini, walikota kesayangan arek-arek Suroboyo, SIOLA kini menjadi destinasi wisata edukasi baru bagi masyarakat Surabaya. Sebab, SIOLA kini telah disulap menjadi Museum Surabaya yang diresmikan oleh bu Risma bulan Mei lalu. Di dalam museum tersebut, berbagai macam koleksi barang peninggalan sejarah dan ada deretan 17 foto wali kota Surabaya sari tahun 1916 hingga sekarang. Bahkan pengunjung akan mengetahui bagaimana perjalanan kota Surabaya hingga bisa seperti sekarang.

Terima kasih, Bu Risma. Arek-arek surabaya kini punya tempat "dolen"* baru untung mengisi waktu liburan. Jadi, gimana? Mlaku-mlaku nang Tunjungan, yuk!

Surabaya, 3 September 2015
@prtwhp


*dolen = bermain.
Tunjungan Tempoe Doeloe (pict. from here)
Tunjungan City, sekarang. (pict. from here)

Menikmati Es Duren Cara Beda

es duren buntel oreo cheese 


Mungkin kawan-kawan sudah pernah nyoba atau pun sekadar tahu minuman es palu butung.  Minuman yang paling pas dinikmati di terik siang. Es palu butung terbuat dari pisang yang dibalut oleh semacam kulit pancake dengan kuah santan manis dan bubur putih sebagai pelengkap.

Namun ada yang unik kali ini, dirintis sejak tahun 2014 dan diberi nama Es Duren Buntel. Penasaran? Yak! Es ini semacam modifikasi dari es palu butung namun dengan isian durian bukan pisang. Bagi pecinta rajanya buah satu ini, rugi banget lah kalau engga sampai nyobain.

Menunya bervariasi, dengan menu jagoan yaitu Es duren buntel original yang berisi duren buntel, bubur putih, jeli, dan nata de coco, lidah kalian akan diajak untuk berpetualang hebat dengan durian sebagai rasa yang paling kuat yang dipadukan dengan kuah yang manis. Bagi kalian anak kekinian, jangan khawatir, ada empat varian rasa lagi yang memanjakan lidah kalian. Ada es duren buntel froot loops cheese, es duren buntel oreo cheese, es duren buntel koko krunch cheese, dan es duren buntel honey corn cheese. Menarik, bukan?


Outlet di Jl. Kepanjen


Jajanan yang menyebut para penikmatnya dengan #buntelista ini, stay dan siap menjamu kawan-kawan di Jl. Kepanjen, Surabaya. Tak jauh dari Tugu Pahlawan, salah satu icon kota Pahlawan yang sudah mendunia. Tepat di depan SMPN 2 Surabaya dan seberang Gereja Santa Maria Perawan. Kalau kawan-kawan masih bingung, silakan tanya paklek tukang becak di sekitaran situ Jl. Kepanjen di mana, insha Allah paklek becak tahu. Hehe. Es Duren buntel buka setiap hari Senin hingga Sabtu pukul 11.00-16.00. Follow juga instagramnya di instagram.com/esdurenbuntel. 


Jadi, tunggu apa lagi wahai kalian para pecinta durian garis keras? Let's be a #buntelista.