Journey Being Pradanas



Ada beberapa pertanyaan dari kawan-kawanku seputar pernikahan dan persiapannya. Baiklah, postingan kali ini akan banyak membahas mengenai persiapan pernikahan hingga hari H. Kalau ditanya, mengapa kami ambil tanggal 25 November sebagai hari pernikahan? Complicated. Biasanya sih kalau orang Jawa tanggal pernikahannya diputuskan setelah melewati beberapa perhitungan weton kedua calon pengantin. Konsepnya bagaimana, aku kurang paham sih. Cuma yang aku dan Dandi yakini, bahwa semua hari adalah hari baik.

Ketika sudah ada lampu hijau dari kedua orang tua kami, aku mulai putar otak nih. Lalu aku teringat kalau Papa aku ingin banget anaknya menikah di masjid. Baiklah, kalau di Surabaya nih, masjid yang oke yang Masjid Al-Akbar di Pagesangan situ. Aku googling mengenai tarif sewanya dan kontaknya. Aku coba telepon ke kantornya. Sampai bulan Desember 2018 sudah penuh ternyata saudara-saudara. Gimana, dong? Bukan Putri namanya kalau ngga maksa. Maksa nih aku ke bapaknya yang ditelpon untuk dilihatkan sekali lagi di bulan November hari Minggu apakah ada jam yang kosong. ALHAMDULILLAH ADA PEMIRSA. 25 November 2018 kosong jam 10 tapi di As-Shofa. 

Ada dua gedung yang biasa dipakai, Al-Marwah sama As-Shofa. As-Shofa nih agak aneh karena masuknya dari sebelah kiri. Tapi ngga apa-apa deh, untung-untungan juga dapet di H-3 bulan. Kebetulan nyokap ada di Surabaya, aku minta tolong nyokap untuk ke sana buat DP karena memang harus datang langsung ke sana. Ternyata Mama tuh dateng barengan gitu sama orang yang mau booking di hari yang sama. Mungkin ini yang namanya rezeki dan berjodoh, untungnya mamaku duluan yang dapat. Alhamdulillah.

Aku jadi ingat waktu lebaran aku sempat main ke rumah Dandi, kok ya kebetulan di situ ada Om sama Tante-nya. Ditanya-tanya lah itu aku sama mereka rencana kapan acaranya. Yang bener aja, di-briefing dandi aja belum. Asal ceplos lah aku waktu itu, "November insyaAllah, Om". Eh, kok Allah itu emang baik banget, dikabulkan dong di bulan November beneran. Terima kasih, ya Allah.'

Perjuangan engga sampai situ aja, Pemirsa. Kami harus cari katering, souvenir, sama dekor. Terima kasih untuk Sultan yang selalu mau meladeni segala curhatku as a my Wedding Organizer. Katering, Foto, Video, dan Dekor aku pakai vendor yang sama sejak engagement. Aku dah percaya banget sama mereka lah pokoknya. Souvenir aku dapat atas rekomendasi temen-temen dekor. Alhamdulillah mbaknya vendor souvenir juga baik banget.

Sempet juga datang ke Wedding Exhibition di Royal Plaza, eh alhamdulillah dapat MUA yang bagus dan diskon banyak. Lagi-lagi, Begitu juga dengan busana untuk akad dan resepsi, dapat banyak diskon. Over all sih masih sesuai lah sama budget.

Sedikit tips buat teman-teman yang mau menikah dan resepsinya dirayakan, hal yang paling utama dan penting adalah buatlah budget di awal. Tapi jangan lupa sebelumnya cari tahu dulu, berapa sih rata-rata harga setiap vendor di kotamu. Jangan khawatir, pasti ada yang paling murah sampai paling mahal. Nah, di situ sesuain dengan  budget kalian. Buatlah di excel, berapa jumlah undangannya utamanya untuk kateringnya, itu hal yang paling penting dan seumur hidup akan selalu dibawa haha. Biasanya vendor ngga akan minta dibayar langsung di awal, ada yang boleh dicicil beberapa kali sampai hari H. Jangan lupa untuk buat perinciannya sedetil mungkin ya, untuk menghindari out of budget

Tapi kamu jangan terlena dengan persiapan resepsi ya, gengs. Menikah itu yang lebih penting malah dokumen-dokumen KUA-nya. Jangan kayak kami, mepet banget menyiapkannya. Haha. Pertama, tentukan dulu mau ikut KUA-nya siapa. Kebetulan kasusku, Dandi yang ikut aku. Jadi dia harus siapin semua berkasnya dulu, setelah lengkapp baru dibawa ke KUA tempatku. Siapinn foto, pake baju bebas rapi nanti minta background biru. Etapi temen-temen studio foto nanti tahu kok, bilang aja mau foto buat KUA nanti mereka akan kasih tau butuh foto berapa dan ukuran berapa. Lalu urus semuanya mulai dari RT, RW sampai kelurahana. Persyaratan apa aja yang dibutuhkan, silakan googling, gaes. 
Agak ribet waktu itu minta surat keterangan sehat. Katanya sih ada peraturan baru, harus ke puskesmat tempat KUA kami berada. Karena minim info hari pertama ke sana gagal, karena kami kesiangan dan dapat antrian kesorean. Eh, ternyata udah bisa antri lewat online, gaes. Kalian tinggal buka aja http://ehealth.surabaya.go.id/pendaftaran/ lalu ikuti petunjuknya. Pilih KIA ya jangan umum, nanti kalau udah di sana bilang aja untuk cantin (calon pengantin) nanti akan dibantu sama petugasnya. Aku agak rewel sih waktu di puskesmas, maklum ngga pernah ke puskesmas dan paling ga suka di tempat umum yang berjubel seperti itu. Cuma alhamdulillah mbak mbak di KIA nya baik banget. Paling penting, partnermu cooperative banget. Engga salah lah aku pilih Dandi, dia sabar banget sama aku yang emang dasar anaknya gampang cranky. 
Tips-nya selama proses persiapan pernikahan, usahakan kalian berdua bekerja sama dengan baik. Turunkan ego masing-masing. Ribut-ribut kecil pasti ada, tapi kami sangat menikmatinya dan less drama. Mungkin karena Dandi orangnya sabar, ya. Haha. 

Kalau sudah di hari H, aku udah pasrah semuanya ke Allah. Percayain semuanya ke temen-temen vendor. Insya Allah semuanya akan berjalan lancar. Trouble pasti ada ketika hari H, cuma kuncinya ya tadi, percayakan semuanya sama vendor insyaAllah semuanya akan baik-baik saja. Terima kasih untuk semua vendor yang sudah banyak membantu di acara kami. 

Salam,

Dandi dan Putri





bersama MC kondang kami

Amazing Decor by Ibra Decoration
We Love Each Other Family :)

Teman-teman Malam Puisi Surabaya
Souvenir by Riza Souvenir

Make Up by Vanda



Favorit Corner Katering by Katerinda Surabaya

Dandi Putri Sejiwa (Part III): Pre-Wedding Photos







Sengaja aku ambil jatah cutiku yang tinggal seuprit di tahun 2018 ini khusus untuk sebuah perjalanan yang agak jauh. Tidak, kami tidak sedang merencakana liburan. Kami akan sedikit meninggalkan kota Surabaya, menuju ke arah selatan pulau jawa namun masih di dalam Propinsi Jawa Timur. Butuh waktu berhari-hari dan banyak diskusi untuk sampai akhirnya kami memutuskan sebuah pantai di wilayan selatan kabupaten Malang sebagai spot untuk pre-wedding. Pengennya sih di sekitaran Surabaya saja, tapi kok sayang sekali. 

Rencana kami berangkat pukul lima sore, agar tidak terlalu malam sampai di Malang. Kami akan menginap dan tidur sebentar di rumah Dandi, lalu tengah malam kami akan meluncur ke Pantai Goa Cina. Karena kami masih harus melewati sekitar 78 km dari rumah Dandi dan rencana we will catch up the sunrise

Tapi emang manusia berencana, meeting yang menentukan. Jam 5 sore aku masih ada meeting sampai  yang entah sampai kapan. Setelah melalui ketidakkonsenan dalam meetingĖ†, akhirnya lepas maghrib tim besarta Dandi yang sudah menungguku sejak sore mendapat kabar baik, aku akhirnya nongol beb~

Berangkatlah kami menuju Malang, makan malam sejenak di Kedai Assalamualaikum, lalu istirahat di rumah Dandi. Sekitar pukul setengah satu pagi, mbak mbak MUA sudah datang aja dong. Kayanya baru lima menit aku tidur. Huhu. Perjalanan yang panjang menuju Goa Cina kami tempuh sekitar 2,5 jam, medannya cukup bikin khawatir tapi berhubung partner saya santai santai saja, yasudah mending saya tidur ya kan. Haha!

Alhamdulillah, tim kami sangat-sangat menyenangkan, Mbak Mita yang jadi MUA Hits Malang juga sangat membantu sekali. Waktu itu pesanku sama temen-temen videographer hanya, minta bikinin video yang ada background puisinya. Dan...

Here is it, our pre-wedding photos and video you can click this link.

Photos by Perfeito Photos


Attire by Uniqlo and Atkey

Make Up by Mitha Matoz


Thanks to, Cumi. Bustan, Prabu, Dani, dan Mbak Mita.

Salam,

Putri dan Dandi