Memasuki Usia Seperempat Abad

Selain berkumpul bersama keluarga dan kawan, mendapat hadiah buku adalah hal yang menyenangkan hati


Kalau ditanya, sudah berapa resolusi tahun ini yang sudah kamu capai? Jawaban saya, banyak. Kecuali satu hal, menikah. Baiklah, jangan terlalu dipikirkan, jodoh sudah diatur sama Tuhan. Kita berdoa dan berusaha saja yang penting. Yekan?

Hal yang paling saya takutkan ketika menginjak pada tahun yang baru adalah ketika memasuki bulan September. Ketika mendekati tanggal ulang tahun saya, yang artinya, usia saya semakin habis dan jatah saya di dunia ini berkurang. Lalu, apa saja yang sudah saya berikan kepada lingkungan? Apa saya sudah berguna untuk orang lain khususnya keluarga? Itu yang suka menjadi momok bagi diri saya. Sebab hal yang paling saya takuti di dunia adalah, menjadi tidak berguna untuk orang lain khususnya keluarga.

Tapi saya selalu bersyukur, karena saya beruntung selalu punya keluarga dan sahabat yang tak pernah tidak perhatian. Pada tanggal 30 September kemarin, saya dihujani banyak doa di aplikasi message di ponsel, di media sosial, atau dengan ucapan langsung. Memasuki usia seperempat abad, artinya semakin banyak tuntutan untuk kita. Mulai dari ditanya kapan menikah jika belum menikah atau kapan kerja jika belum mendapat kerja. Sayangnya, mereka hanya melihat segalanya dari satu sisi. Coba mereka jadi kita. :(

Tapi, yasudahlah, hidup ini milik kita, kok, bukan milik mereka. Kuat-kuatnya telinga kita aja denger komen dari banyak pihak. Semoga nih ya, semoga, kita bukan bagian salah satu dari mereka yang suka komen seenak udelnya. Hehe. 

Di sini, saya mengucapkan banyak terima kasih atas segala doa yang terucap dan saya mengucapkan permohonan maaf jika tidak semuanya bisa saya balas, segala doa yang baik insha Allah akan kembali kepada kalian, ya. Sukses untuk kita semua.

Salam,

Pratiwi.


Terima kasih, gengs! :*


I Love You, My Neighbor!

Hambok ya jangan diucapin mulu di atas pesawat, kapan diajak nae pesawatnya :(