Untuk Cinta yang Tak Mampu Kubalas

Selamat pagi, kamu yang menghujaniku dengan perhatian. Sungguh, perempuan mana yang tak tersipu jika diperlakukan spesial oleh seorang lelaki macam kamu? Perempuan mana yang tak mampu tiba-tiba menjatuhkan hatinya tanpa sadar kepada laki-laki dengan begitu banyak perhatian seperti milikmu. Oh, maaf, kecuali aku.

Oh, jangan khawatir, aku pun perempuan normal yang masih menyukai lawan jenis. Hanya saja, aku sudah membuat garis pertahanan di antara kita. Aku pernah membaca sebuah tulisan, it says:

"There is a fine line between love and friendship. When you pass the line, you'll never go back"

Garis yang kutarik jauh sebelum aku menyadari sebuah keganjalan ini bertujuan agar sebuah persahabatan yang kita jalin bertahun-tahun ini tak rusak hanya karena hal-hal yang tak seharusnya terjadi. Betapa aku mencintai persahabatan ini lebih dari apa pun.

Apa sebenarnya yang kau tunggu? Jika cinta dijatuhkan karena perasaan nyaman saat bersama, kumohon periksa kembali hatimu mengenai aku. Jika persahabatan ini menjelma manusia, dia pasti serupa bocah yang sedang nakal-nakalnya dan berseragam putih-merah. Tak mengindahkan ibunya yang melarangnya untuk jajan sembarangan, yang paling malas mengerjakan tugas rumah dan sedang gemar-gemarnya bermain. Lalu kita, sebagai orang tuanya harus mampu mengarahkannya agar bocah ini tumbuh menjadi manusia baik-baik.

Untuk cinta yang tak mampu kubalas ini, kumohon segeralah mencari dada lain tempatmu menjatuhkan peluk. Biarlah aku di sini, menjadi pemandu sorak akan hal-hal baik yang ingin kau lakukan dan mengaminkan segala doa-doa baik yang kaupanjatkan dalam sujudmu.

Dari sahabatmu,
@pratiwihputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar