Hari ini aku berhenti di sebuah lintasan kereta api tanpa palang, memoto seorang penjaga lintasan kereta api yang selalu kutemui setiap aku melewati daerah itu, tapi fotonya hilang dan akhirnya aku memutuskan mengirim surat hari ini kepada salah satu anak jalanan yang diasuh sebuah social movement di Surabaya, yaitu @SSChildSurabaya.
Sekitar dua bulan yang lalu, komunitas pecinta puisi di Surabaya alias @kotajancuk yang berkolaborasi dengan @SSChildSurabaya mengadakan acara #TamanKata dimana acara diperuntukkan untuk anak-anak jalanan di Surabaya. Aku lupa siapa namanya, kenal pun bahkan tidak. Namun, gadis kecil berambut keriting ini naik ke atas panggung dengan pedenya.
Siapa namamu, gadis manis? Aku salut akan keberanianmu membacakan puisi di depan banyak orang dan tanpa teks. Bahkan aku, belum pernah membacakan puisi tanpa teks satu kalipun, bahkan ketika membacakan puisi yang kubuat sendiri.
Siapa namamu, gadis manis? Siapapun namamu kamu ialah serupa bunga-bunga yang sedang mekar di sebuah taman bernama Indonesia. Siapapun kamu, belajarlah yang rajin agar jadilah kau anak yang berguna bagi orang lain. Siapapun kita tak akan pernah ada artinya jika tak bermanfaat bagi sekitar.
Semoga aku, masih mampu melihat ceriamu di setiap acara yang akan kami gagas nanti.
Dari, seseorang yang tak pernah tahu namamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar