Dimana Kamu, Rembulan ?

Aku bukan wanita malam, tapi aku rela tidak memejamkan mataku semalaman hanya agar bisa bercengkerama dengan rembulan. Diam-diam rembulan sudah mencuri perhatianku. Dia selalu membisikkan cerita lucu disaat kami sedang duduk berdua. Rembulan suka sekali menghiburku ketika aku sedang bersedih, meski pun tak jarang dia terlihat menjengkelkan. Membuatku kesal dan ingin menamparnya hingga pipinya menjadi merah. Rembulan juga suka bikin aku tertawa lepas, seperti tak ada lagi beban di pundakku, dia membuatku merasa menjadi diri sendiri. Dia mengajariku banyak hal. Aku suka dia. Dan dia suka aku. 

Tapi beberapa hari ini aku tak lihat dia, aku tak menemukan rembulanku yang kemarin. Yang suka bikin aku tertawa sampai perutku sakit. Waktu kupandang langit, yang kulihat hanya awan yang sedang memasang tampang tak ingin diganggu, mereka menggantung malas di ujung langit, aku tak berani bertanya pada mereka. Tapi aku sangat merindukan rembulan, sangat merindukannya. Aku ingin menangis. Bahkan dia tak datang, ketika mendengar aku menangis, tak seperti biasanya.

Rembulan di mana kamu berada ?

Aku rindu senyumanmu, aku rindu celotehanmu, aku rindu pelukanmu, aku rindu saat kamu membuatku tertawa sampai menangis dan membuat perutku sakit, dan aku rindu saat kamu mencium keningku, aku rindu kamu..

2 komentar:

  1. mbaak kalo bole RT aku RT dh ..
    like ak like dh ...
    ak pgn nanges jugaa :(
    isinya ngenak dihati saya mbak ..

    mungkin rembulanny mbak lagi sibuk hehee

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo di RT sama di like :))
      iyaa cantikk..
      rembulannya sedang sibuk.
      kayaknya Tuhan lagi nyuruh kita ngumpulin rindu yang besar untuk sementara waktu :D

      Hapus