Taman Bermain

Coba deh tengok sekumpulan bocah-bocah kecil di sana, dengan sepatu-sepatu mungil warna-warni yang tengah mereka kenakan, atau malah beberapa lebih memilih bertelanjang kaki. Ah, memang yang original itu akan berasa lebih nikmat. Bocah-bocah kecil itu begerak dengan lincahnya, menari, memanjat, berlari, tertawa, berteriak, bahkan tak jarang tangis yang mereka lontarkan. Tak ada satu pun yang memikirkan tentang, ah, skripsiku belum kelar, ah, besok ujian kalkulus, ah, nanti mau jalan sama pacar pake baju apa ya? Begitu sederhana. 

Sepeda-sepeda mungil tiga roda dengan pita warna-warni-bukan merk obat nyamuk baru yaaa, terparkir sembarang dan sesuka hati pemiliknya, tak ada tukang parkir, tak ada ongkos parkir yang makin hari makin mahal saja. Tak ada BMW, Kijang Innova, Honda Jazz, Mercedes, atau mobil mewah lainnya sebagai ajang harga diri, bahkan makhluk-makhluk mungil di sana belum mengerti untuk apa para orang dewasa punya mobil mewah. 


Yang ada di benak mereka hanyalah bagaimana bisa mencapai puncak benda di hadapannya lalu meluncur di atas papan warna-warninya sambil bersorak, tanpa pom pom.
Yang ada di benak meraka hanyalah bagaimana caranya agar benda yang ditumpanginya ini mengayun lebih tinggai, tinggi, dan lebih tinggi lagi.
Yang ada di benak mereka hanya bagaimana caranya naik ke atas benda dengan cat warna-warni itu lalu membayangkan sedang melakukan sebuah penjelajahan mencari harta karun.
Yang ada di benak mereka hanyalah bagaimana caranya benda yang mereka tumpangin itu bisa berputar lebih cepat sampai mereka merasa pusing, mual, lalu berhenti.
Mereka juga berimajinasi membuat sebuah istana dari pasir di atas kotak penuh pasir.
Mereka akan memilih permainan kesukaan mereka, tanpa paksaan, jika mereka suka mereka akan menaikinya, tetapi jika mereka tak berminat, tidak akan.

Sebut saja nama tempat itu adalah sebuah taman bermain, bocah-bocah kecil yang mendominasi, suara-suara teriakan yang mendominasi, beberapa wanita muda berdiri di tepi saling berbincang, tapi tetap saja suara mereka kalah dengan teriakan dan tawa makhluk kecil kesayangan mereka. 

Dari manusia-manusia kecil itulah aku belajar bagaimana caranya berpikir secara sederhana, bagaimana membuat hal yang rumit menjadi lebih sederhana. Lakukanlah apa yang kamu senangi, tapi jangan lakukan kalau memang hatimu berkata tidak. 

Di taman bermain saya belajar apa itu berbagi dan di taman bermain saya menemukan sebuah hal kecil sederhana yang bernama "persahabatan."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar