Surat Cinta #3 : Untuk Senja


Selamat Sore, Senja.

Sepertinya sudah lama ya tidak melihat wajahmu, padahal baru saja kemarin saya memperhatikanmu. Tentu saja, dari jauh. Saya masih belum punya rasa percaya diri untuk mendekatimu. Saya terlalu buruk rupa, dan kamu terlalu indah buat seseorang yang buruk rupa macam saya ini. Tapi saya sudah senang kok, meski pun hanya bisa memperhatikanmu dari sini. Dari sini aku bisa melihatmu dengan sangat jelas, tapi sayang kamu tak akan bisa melihatku dari sana.

Hai, Senja. Kamu tau engga, sepertinya Tuhan sedang sumringah hatinya saat menciptakanmu, makanya kamu indah sekali. Tapi kamu harus tau senja, kamu nggak bisa terlihat indah kalau hanya sendirian. Ada matahari sama sinarnya tuh yang bikin kamu indah, jadi jangan sombong dulu ya senja. Saya juga tak ingin senja menjadi sombong. Karena saya tahu, kamu itu orangnya baik dan rendah hati. Makanya saya jatuh cinta pada kamu, senja.

Senja, kamu tahu nggak, kenapa aku menulis surat cinta ini sama kamu ?
Saya suka kamu senja! Ah sepertinya saya sudah pernah mengatakannya bukan? Tenang senja, saya tak menginginkan perasaan suka saya kamu balas, kok. Kamu tahu saja itu sudah cukup buat saya. Kamu itu selalu mengingatkan saya pada hal-hal yang sering aku sebut dengan kenangan, kenangan yang meninggalkan noda dalam hidup saya, nodanya seperti kerak, susah untuk dibersihkan, bahkan saya belum menemukan deterjen apa yang bisa membersihkan noda itu. Tapi tak apalah, terkadang saya juga senang kok melihat kenangan itu nempel gitu aja, bahkan ketika harus nempel di baju yang saya sedang pakai.

Sudah dulu yaa, senja, semakin lama saya mengingatmu, semakin saya jatuh hati denganmu. Sekali lagi saya beritahu, kamu terlalu indah untuk dicintai seseorang yang buruk rupa seperti saya. 

gambarnya dapet dari sini :)
Perempuan yang mengagumimu,
@patiwihputri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar