terkapar





aku terkapar di tepian ulu hati, telingaku mendengar suara teriakan menyuruhku bangkit lalu terjun. hingga mati. langit sore membiru tergurat oranye. sembiluku membiru disayat apa yang seringnya mereka sebut harap yang berisikan kosong kedap pengap.

aku sedang tak ingin mati, aku masih ingin hidup meski sukar napasku tersengal. meski partikel-partikel oksigen enggan sudah untuk kuhirup. meski jutaan debu masa lalu masih saja dengan rajinnya datang menjejali pikiranku, menjejali saluran pernasapanku, namun aku tak ingin mati.

yah, aku terlambat menyadari bahwa aku jatuh cinta pun bahwa aku sedang disakiti, aku terlambat. hingga aku kini.. terkapar..

1 komentar: