It's Our Paradise and It's Our War Zone

Kalau bicara tentang musik, rasanya ngga ada di  dunia ini yang ngga suka sama musik. Genre favoritnya saja yang ngga sama. Aku sendiri, bukan tipe orang yang terlalu suka mendalam mendengarkan lagu-lagu pop, lagu-lagu kekinian, lagu-lagu yang beberapa minggu terakhir ini sering sekali diputer di mana-mana. Di radio, di mall, sampai bikin telinga seneb. Wait, telinga seneb? Ya sudah, pokoknya gitu. Membosankan, kupikir.

Malam ini, baru bertemu dengan beberapa kawan, ngobrol ngalor ngidul mengenai banyak hal sekalian ngomongin salah satu event kami akhir bulan nanti. Pada datang, ya? #Teteup. Dari obrolan kami tadi, ada satu kesimpulan yang menarik--bahwa di dunia ini tak ada yang namanya kebetulan, bahkan sehelai daun yang jatuh meninggalkan rantingnya semua sudah diatur, sudah ditulis oleh semesta, sudah ditetapkan oleh Tuhan jauh sebelum daun itu sendiri tumbuh. Dengan keberuntungan, tentunya.

Kembali ke masalah lagu, yap, mungkin sudah ditakdirkan juga malam ini di perjalanan pulang mp3 memutar lagunya Zayn Malik, Pillowtalk. Sebagai lagu yang masuk ke dalam kategori membosankan karena terlalu sering terdengar diputar di mana-mana, tadi tiba-tiba merinding karena salah satu kalimat di liriknya. 

Ooh
Climb on board
We'll go slow and high tempo
Light and dark
Hold me hard and mellow

I'm seeing the pain, seeing the pleasure
Nobody but you, 'body but me
'Body but us, bodies together
I love to hold you close, tonight and always
I love to wake up next to you
I love to hold you close, tonight and always
I love to wake up next to you

So we'll piss off the neighbours
In the place that feels the tears
The place to lose your fears
Yeah, reckless behavior
A place that is so pure, so dirty and wrong
In the bed all day, bed all day, bed all day
Fucking in and fighting on
It's our paradise and it's our war zone
It's our paradise and it's our war zone


Eh, gimana? Sudah belum bapernya? Coba perhatikan liriknya, I love to hold you close, tonight and always, I love to wake up next to you. Siapa coba yang ngga meleleh kalau ada yang bilang gitu ke kalian? Siapa sih, yang ngga pengen terus ada di samping orang yang lagi dicintai. Oh, God! Gombal banget tapi ngena banget. 

Tapi ada satu yang bikin aku merinding terus ngebayangin gimana kalau tokoh yang lagi diceritakan di lagu itu aku sama dia. Dia? Haha, bentar aku cari "dia"-nya dulu. Tapi seriusan, nih coba, in the bed all day, bed all day, bed all day, fucking in and fighting on, it's our paradise and it's our war zone. Aku bayangin sudah dalam poisi meniah, pulang kerja karena aku sama dia saking sibuknya pulangnya sedikit larut dan ketemunya di kasur. Nah di situ terjadilah yang namanya Pillow Talk. Kami ngobrolin tadi seharian di kantor ngapain aja, tentang bos yang nyebelin suka ngasih deadline seenaknya, tentang temen kantor yang suka bikin gosip, tentang si A yang katanya mau menikah, tentang apa saja yang kami alami seharian tadi. But, bell all day? Maksudnya cuddling gitu seharian di kasur sama pasangan? Ya ampun, itu priceless banget, kan? Yekan? Iyain aja, deh. Belum ngerasain juga soalnya.

Dan makanya kenapa di situ ditulis "it's our paradise", seneng gitu ya punya soulmate yang sekalian sahabat, teman curhat, sambil kadang curi-curi cium di kening, tangan yang menggengam. Surga sekali, bukan? Tapi, namanya juga manusia kadang kita berbeda argumen makanya di situ katanya "it's our war zone". Ngga seru juga, kan, kalau ngga ada berantem-berantem kecilnya. 

Kyaaaa, seneng banget ya bisa membayangkan gimana sih rasanya terlibat dalam sebuah lirik lagu. Hal yang masih aku percayai sampai sekarang adalah, lagu adalah puisi. Puisi bernada. Jadi rindu bikin puisi-puisi atau sajak-sajak pendek. Ke mana aja kemaren kemaren, Tiw? Engga ke mana-mana, sih. Cuma sibuk saja, sibuk memantaskan diri biar bisa sekece Mbak Dian Sastro, secara otak juga fisik. Tsaaaaah~

Nih, aku kasih videonya Zayn Malik. Hehe.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar