Sinta Dalam Keputusasaan.

Ada yang tak kau ketahui tentangku, bahwa perasaan ini masih menyala, masih bara, dan tak pernah tahu apa itu sirna.

Sedang kau dengan gagahnya menyerukan pada semesta, kaulah satu-satunya rama yang paling mengerti sinta seakan lupa bahwa rahwana benar adanya.

Kau tak pernah tahu bahwa aku memainkan sebuah permainan yang tak membutuhkan lawan untuk menang; menunggu kau dengan pendirianmu yang congkak.

Padahal di suatu pagi yang biasa, di tempat biasa kita bertukar cerita, kau menyentuh tengkukku seakan tak ada perempuan yang kau inginkan di alam semesta ini selain aku.

Sesampainya di rumah, aku menulis di halaman pertama buku catatanku yang kosong hampir bertahun-tahun. sebab sukar bagiku menuangkan isi dadaku dalam bentuk kata jika itu kamu.

"Jika suatu hari kau memutuskan untuk pergi, akan kuserahkan ragaku pada rahwana dan bunuh diri di pangkuannya. Sedang jiwaku, akan kubiarkan lesap di dalam dadamu yang kini direbahi perempuan lain"


Surabaya, November 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar