Membaca Isi Kepala Perempuan

Ari:
Aku heran, kenapa perempuan cantik senang sendirian?

Seseorang mengagetkan Nona Pop yang sedang melamun. Sore ini sedikit basah di jendela kedai kopi langganan juga di pipinya. Nona Pop membasuh pipinya lalu memandang ke arah laki-laki yang masih dengan setelan eksekutif muda-nya. Benda bulat di atas kasir menunjuk ke angka delapan. Rasanya, laki-laki ini belum juga pulang ke rumah.

Ari:
Sedang menunggu?

Ya, Nona Pop sedang memainkan sebuah permainan yang tak perlu lawan untuk menjadi pemenang. Menunggu. Tapi tentu bukan itu yang dimaksud Ari. Jawabannya, tidak. Nona Pop sedang tak menunggu siapa-siapa. Nona Pop sengaja menjauh dari keramaian, memilih secangkir cokelat panas dan memandang jendela berharap kesedihannya turut jatuh seperti titik-titik hujan. Tapi nyatanya, tidak.

Ari:
Are you, okay?

Nona Pop hanya tersenyum. Rasanya tak mungkin bercerita mengenai apa yang dialaminya beberapa hari terakhir ini kepada laki-laki yang baru ditemuinya sekali saja. Bahkan Nona Pop belum tahu siapa dia, dari mana dia, apa dia orang baik-baik, atau seperti apa keluarganya.

Ari:
Akusedang tak menulis monolog bukan, Nona Pop? Aku suka heran dengan perempuan, mengapa tak mau jujur saja minimal dengan dirinya sendiri jika memang sedang dalam kondisi tidak baik? Mengapa perempuan suka seenaknya saja, menganggap dirinya tak pernah salah? 

Nona Pop kini tahu, Ari juga laki-laki biasa. Sama seperti lainnya yang akan mengeluarkan pernyataan seperti tadi. Kita hentikan cerita Ari dan Nona Pop sampai di sini, kalian bisa menunggu cerita selanjutnya nanti di sini. Aku akan mengajakmu jalan-jalan ke dalam pikiran perempuan lewat sebuah puisi. Maka, mari datang ke acara kami Sabtu besok, 5 Desember di Oost Koffie en Thee, Jl. Kaliwaron No. 60 Surabaya Pukul 19.00

Malam Puisi Surabaya


Mari bersama-sama kita belajar membaca isi kepala perempuan lewat puisi. Sebab Malam Puisi Surabaya yang diselenggarakan oleh Kota Jancuk tak setiap bulan hadir, maka merugilah kalian yang tak menyempatkan diri untuk hadir.

Banyak yang masih belum paham, bahwa Malam Puisi bukanlah hanya acara untuk para penggiat sastra, penyair, atau sejenisnya. Malam Puisi ialah acara untuk siapa saja. Bahkan kalian bisa ajak siapa saja untuk hadir. Entah itu sekadar datang, mendengarkan mereka membacakan satu dua bait puisi, atau ikut membacakan satu dua buah puisi. Kami akan senang sekali dengan kedatangan kalian.

Sampai jumpa tanggal 5.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar