Pada Akhir Masa

: Aku bagai Chairil Anwar untuk Pratiwi H Putri
.
Pada perjalanan yang kukira menakutkan,
aku mendengarkan alunan lagu.
Antara Karawang – Bekasi,
aku cuma tulang-tulang yang dibalut rindu.
Kita butuh hidup seribu tahun lagi, 
karena berbincang tentang masa depan
tak akan pernah cukup dalam sekali fajar.
.
Di meja fajar aku bersandar,
kukatakan aku takut.
Aku tak mau tertidur kali ini.
Aku takut bila tak sanggup
merindukanmu
seribu tahun lagi.
.
Dengan lengan lembut embun pagi,
kau merangkulku,
“tersenyumlah karena apa saja,
aku akan ikut tersenyum,
aku tak ingin menjadi yang sekali berarti
habis itu mati buatmu,”
doamu padaku.
.
Kukatakan padamu tentang kisahku,
aku,
pada akhir masa,
bukan binatang jalan yang tak terbuang–karenamu…
.
—————
terinspirasi dari karya Chairil Anwar: Aku dan Karawang – Bekasi
kutipan dialog dari Pratiwi H Putri

reblog dari setintapena oleh @JvTino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar