Beberapa orang disibukkan dengan menyalahkan diri sendiri, namun sisanya lebih sibuk menyalahkan orang lain atas segala yang tengah dideritanya. Ada kalanya, kita tak perlu terburu-buru menyimpulkan sesuatu terlebih jika segalanya hanya menyulut emosi. Coba sejenak duduklah sambil menggenggam cangkir tehmu yang masih hangat. Tarik napas dalam-dalam lalu hembuskan lewat mulut, lakukan hal yang sama sebanyak tiga kali. Kita perlu menenangkan isi kepala dulu sebelum menyimpulkan sesuatu.
Beberapa orang memang terkesan bahwa berkat merekalah sekarang dia terpuruk, jatuh, dan tersungkur. Tidakkah pernah kita mencoba untuk sejenak berinstropeksi diri. Bukankah ada pepatah yang bilang bahwa apa yang kita tuai hari ini adalah hasil dari apa yang pernah kita tanam dulu. Ya, kira-kira seperti itu bunyinya. Percayalah, perjalanan hidup menuju puncak tak akan selalu mulus. Akan selalu kita temui jalan berbatu yang terjal atau bahkan jalan yang licin di beberapa kesempatan. Tapi jangan salahkan mereka jika bertemu.
Begini, aku pernah disakiti seorang laki-laki, mungkin juga dengan kamu. Tapi coba kita duduk sejenak, apakah dia bosan? Atau ada orang ketiga? Mengapa dia bosan? Mengapa tiba-tiba ada orang ketiga yang punya potensi untuk disalahakan? Mungkin sebagian dari kita lupa bahwa dulu, jauh sebelum kita bertemu dengan laki-laki itu, kita pernah bertemu dengan laki-laki lain dan tanpa sadar kita pernah menyakitinya. Kawan, karma itu eksis. Karma itu ada. Karma itu akan selalu ada. Berhentilah meneriakkan bahwa orang lain adalah penyebab jatuhnya kau, terkadang, semua itu hanya balasan karena apa yang pernah kita lakukan dulu.
Beberapa suka lupa bagaimana cara berinstropeksi diri, begitu juga dengan saya. Maka jika dadamu terasa sakit, duduklah sejenak, pegang cangkir tehmu yang masih hangat, tarik napas dalam-dalam sambil memejam, lalu hembuskan.
Meja Kerja, 5 menit sebelum pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar