Penggalan

1/ 
dipertemukan

seingat saya, bumi waktu itu berwarna jeruk
dengan aroma selai apel favorit
di tanahnya ditumbuhi bunga-bunga tulip
warnanya merah maroon

hanya itu yang saya ingat
pertama kali membaca nama dadamu siang itu
gambaran sempurna seorang anak laki-laki remaja
dengan nama yang jarang sekali kudengar

bercengkeramalah kamu dengan penjaga kantin
sedang aku,
bercengkerama dengan kepalaku sendiri
aku jatuh cinta, ayah
pada laki-laki di sampingku


2/
dipisahkan

anak tangga itu jadi saksi
air mata yang merayap diam-diam
setelah ucapan sampai bertemu lagi
semenjak itu aku tahu,
perpisahan itu sungguh seram

3/
perjalanan

kalau semesta mengizinkan
saya ingin membungkusmu pulang
menyuruhmu tetap tinggal

saya sering meneriakkan
namamu keras-keras
namun tak seorang pun mendengar

pertemuan kita hanya singkat
sesingkat langit jeruk di tiap sore
lalu saya kembali menangisi perpisahan

4/
menunggu

saya merindukanmu sedikit kemarin malam
menjelang hari ulang tahunku
saya mendapati isi dadaku terurai di lantai
membentuk sebuah nama
namamu

saya mengenangmu tadi pagi
dengan merayakannya pada secangkir kopi 
yang tak lalu kusentuh hingga dingin

kemarin kau datang berwujud virtual
mengecup pipiku secara virtual
memberi harapan
yang saya harap
bukan juga virtual

surabaya, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar