Perihal Menunggu

Bisa dibilang saya sedang jatuh cinta, cinta yang sekian tahun pernah saya kubur dalam-dalam dan tak ada orang yang tahu kini dia merangkak naik ke permukaan minta disambut. Tapi sepertinya, anak laki-laki itu tak pernah mencintai saya dulu, sekarang? Sikapnya lebih manis. Entah mengapa saya gemar sekali menunggu meski tahu menunggu itu perihal meninggikan sabar dan melebarkan segala pikiran-pikiran positif bahkan harus siap dengan segala risiko yang bahkan tak pernah kita inginkan.

Ya, sampai sekarang saya sedang menunggu kamu, Tuan. Sebab denganmu saya merasa lebih baik.

Saya akan menunggu.. hingga lelah..

Sebab Tuhan memberikan cinta dan mendatangkan cinta seringnya dari kejadian dan cara yang sama sekali tak pernah kita duga.

2 komentar:

  1. Sebaiknya jangan terlalu lama menunggu, sebab senyummu tak selamanya berharap senja akan menutupi separuh bulu matamu.
    Jatuh cintalah, kepada dia yang benar-benar mencintaimu tanpa ada jarak perasaan yang terkesan menutupi rasa... haha

    BalasHapus
  2. Ikuti kata hati, menunggu bukan perkara yg bisa disepelehkan. Meski menunggu buka mata buka hati...
    .noT.

    BalasHapus