pada asa



pada asa yang telah binasa
kutitipkan secarik surat di tengah pelik
bertabur luka yang perlahan mulai murka
di tengah cercau suara parau


pada asa yang menggantung di angkasa
ikuti aku menari sambil berlari
hingga mengalir sapai ke hilir
menggenggam galah tanpa kenal lelah


pada asa yang sisa-sisa
mari melangkah lalu berserah
walau pun badik kian menukik
seperti aroma danur yang membaur


pada asa di dalam rasa
adakah pahit yang kian menghimpit
torehkan pada papan tulis dengan garis
dengan kapur yang semakin melebur


__ Surabaya, February 2012 __

2 komentar: