Second


"Dengar resapi camkan dan jangan berhenti karena setiap pertanyaan perlahan menghampiri, mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri, setiap detik berdetak, menusuk nusuk di hati, kembali teringat raut wajahmu di angan, taburan cinta meliputi sebuah senyuman, tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan, nyaliku menciut terlalu sukar tuk diucapkan. Seakan mataku tertutup.. Kuingin cinta ini dapat kau sentuh, layaknya perasaan ini ku tau, sungguh ku ingin kau jadi milikku."


Ternyata jatuh cinta itu engga segampang kedengerannya, sob. Kamu pasti engga tahu kalau hubunganku dengan Rio yang sebenarnya complicated ini membuat hubungan pertemananku dengan seseorang jadi kacau. Ingat pasanganmu tugas iklan? Yap Rian, dia menyatakan perasaannya padaku, Sob. Sebenarnya dia ingin sekali menjadi pasanganku di tugas itu, sayang dia kalah cepat. Bukan maksud untuk berat sebelah, pandang bulu, dan sebagainya, tapi Rio memang memintaku lebih dulu.

Dia membenciku sob, tapi aku tak pernah membencinya. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya. Apakah perasaan bisa dipaksa ? Kamu pasti menjawab tidak. Aku lihat pandangan matanya saat dia menatap Rio sob, penuh kebencian. Aku benci situasi seperti itu. Aku tak ingin kehilangan teman barang satu pun. Ingat engga pepatah yang kita terima di pelajaran bahasa Indonesia ? "Satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit." Hahaha sebenernya aku pandai bersyair sob, aku kurang pede tapinya.

Aku mencoba menata hatiku sob, hingga suatu hari kamu bercerita tentang sahabat kecilmu itu. Aku jadi ingat ketika pertama kali aku melihatnya. Love at the first sight ? Nope. Bukan itu sob. Aku belum jatuh cinta padanya saaat pandangan pertama. Tapi dari awal melihatnya, aku tau dia bukan cowok  biasa.


Waktu itu aku masih kelas satu sob, mungkin aku belum mengenalmu, eh atau sudah yaa ? Hanya saja kita masih belum sedekat sekarang. Siang itu aku pergi ke kantin untuk mengisi perutku yang lapar, tau makanan kesukaan kita ? Tempe goreng Mbak Jum yang super enak ? Aku beli satu, disebelahku ada seorang cowok, kulihat nama dadanya "Lazuardi". Apa iya cuman itu namanya, entahlah tapi beberapa anak memanggilnya "Ardi". Jadi namanya yang bener yang mana ? Ardi atau Lazuardi ? Dan sampai sekarang aku memanggilnya Ardi. Hhehehe.

Hari hari berikutnya aku sering melihat dia manggung di setiap acara sekolah. Band'nya terkenal rupanya. Kulihat dia pembetot bas. Eh, dia keren juga sob. Tapi aku belum jatuh cinta padanya. 

Aku dalam masa menata hatiku yang waktu itu hancur berkeping-keping. Aku benci jatuh cinta sob. Tapi aku tidak yakin aku bisa menghindari yang namanya cinta, hehehe. Aneh kan cewe tomboy jatuh cinta. Eh kamu tomboy juga kan sob waktu itu. Kita sahabat yang tomboy. Prok..Prok..Prok..

Waktu itu aku masih main dalam satu group band bareng Rio, aku megang keyboar Sob, inget gag ? Keren kan aku kalau udah maen keyboard, hehehe. Rio itu pemain melodi terkeren saat itu. Sudahlah lupakan Rio, I'm proffessional, dia rekan bermainku. Oh iyaa jadi inget kita juga jadi deket gara-gara kita sama-sama musisi kan waktu itu ? Kamu vokalis kan yaa ? Dari dulu sampai sekarang aku masih nge'fans loh sama suaramu yang serak-serak basah itu, kalah deh Tantri Kotak, hahaha. Aku jadi sering bertemu sahabat kecilmu itu sob waktu kita latihan musik bareng, tapi aku belum jatuh cinta.

Aku suka sekali dia memanggilku, "Ciput". Entah siapa yang mulai tiba-tiba kalian semua memanggilku "Ciput". Kamu, Eci, Cindhi, Shinta, Ferial, Iches, Chaca, Emil, Resti, semuanya. Padahal kan namaku Putri. Berhubungan engga sih ?

Diam diam aku suka mencuri pandang ketika dia tengah asyik membetot basnya. Udah ah, perasaan aku selalu jatuh cinta diam-diam. Eh tapi iya sob, aku paling engga pede nunjukin perasaanku ke orang lain. Aku lebih suka jatuh cinta diam diam. Waktu itu bandku sempet bubar, karena vokalis dan pemain rhytem kami yang waktu itu tengah pacaran putus. Demi kebaikan bersama kita putusin untuk jalan sendiri-sendiri. Hahaha udah kayak sh*tnetron yaaa sob. Tapi aku masih sering dateng kalau ada latihan nge'band. Alasannya cuman satu, pengen ngeliatin Ardi membetot basnya. Dan aku sudah jatuh cinta padanya.

"Eh, Kak Ardi itu jadian loh sama Bunga."
"Bunga anak kelas satu itu?"
"Iya yang centil itu loh."

BLAM!! Pundakku rasanya dijatuhin pemberat satu ton. Ups lebay yaah sob. Eh sekali lagi cintaku bertepuk sebelah tangan.

"Dengar resapi camkan dan jangan berhenti karena setiap pertanyaan perlahan menghampiri, mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri, setiap detik berdetak, menusuk nusuk di hati, kembali teringat raut wajahmu di angan, taburan cinta meliputi sebuah senyuman, tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan, nyaliku menciut terlalu sukar tuk diucapkan. Seakan mataku tertutup.. Kuingin cinta ini dapat kau sentuh, layaknya perasaan ini ku tau, sungguh ku ingin kau jadi milikku."

I Love that song, Sob. You know why ? Dia menyanyikannya dengan sangat indah.

Waktu itu pulang sekolah, dia menyapaku, Sob. Lututku lemas. Tapi..
"Kak Ardi!" sebuah suara yang kubenci.
"Kesana dulu ya, Put. Kamu duluan aja."
Aku terdiam. Biasanya kan kami jalan bareng sob, menyeberang bersama, aku berjalan nyari angkutan umum dia bersama sahabatnya Helmi berjalan menuju rumahnya. What a memories!!
Tapi aku engga tau tiba-tiba siang itu saat istirahat Bebby, REsti, Shinta, Eci, atau kamu juga ikut ya Sob ? Melabrak Si Bunga. Eh kalo engga salah liat waktu itu Ardi itu juga ada yaa ? Aku engga tau masalah apa sebenernya yang terjadi di antara kalian, tapi aku dapat berita bagus. Mereka Putus. Waktu itu kamu sempat menjelaskan padaku sob, tapi sungguh aku belum mengerti sampai sekarang, waktu itu aku terlalu bahagia untuk mendengar celotehanmu. Hehehehe.
Tapi ternyata ceritanya masih panjang sob, Aku tak tau siapa yang membuat gossip kalau aku suka sama Ardi. Aslinya sih bukan gossip tapi mana mau aku ngaku di depan banyak orang, malu gelaaak. Bebby, yang notabene waktu itu suka sama Ardi. Damn is True! Aku selalu jatuh cinta pada cowok cowok populer yang punyak banyak penggemar.

bayangin kalo ada yang ngomong gini, "Dasar temen makan temen, Ardi itu punyak gue."

Oh come on, bahkan aku pernah tanyak masalah Bebby ke Ardi dia malah marah marah, tujuannya sih godain waktu itu eh malah merasa bersalah.

*bersambung*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar