"Dengar resapi camkan dan jangan berhenti karena setiap pertanyaan perlahan menghampiri, mendekat dan merusak sistem kerja otak kiri, setiap detik berdetak, menusuk nusuk di hati, kembali teringat raut wajahmu di angan, taburan cinta meliputi sebuah senyuman, tapi dalam hati ini tak bisa ungkapkan, nyaliku menciut terlalu sukar tuk diucapkan. Seakan mataku tertutup.. Kuingin cinta ini dapat kau sentuh, layaknya perasaan ini ku tau, sungguh ku ingin kau jadi milikku."
Ternyata jatuh cinta itu engga segampang kedengerannya, sob. Kamu pasti engga tahu kalau hubunganku dengan Rio yang sebenarnya complicated ini membuat hubungan pertemananku dengan seseorang jadi kacau. Ingat pasanganmu tugas iklan? Yap Rian, dia menyatakan perasaannya padaku, Sob. Sebenarnya dia ingin sekali menjadi pasanganku di tugas itu, sayang dia kalah cepat. Bukan maksud untuk berat sebelah, pandang bulu, dan sebagainya, tapi Rio memang memintaku lebih dulu.
Dia membenciku sob, tapi aku tak pernah membencinya. Aku hanya tidak suka dengan sikapnya. Apakah perasaan bisa dipaksa ? Kamu pasti menjawab tidak. Aku lihat pandangan matanya saat dia menatap Rio sob, penuh kebencian. Aku benci situasi seperti itu. Aku tak ingin kehilangan teman barang satu pun. Ingat engga pepatah yang kita terima di pelajaran bahasa Indonesia ? "Satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit." Hahaha sebenernya aku pandai bersyair sob, aku kurang pede tapinya.
Aku mencoba menata hatiku sob, hingga suatu hari kamu bercerita tentang sahabat kecilmu itu. Aku jadi ingat ketika pertama kali aku melihatnya. Love at the first sight ? Nope. Bukan itu sob. Aku belum jatuh cinta padanya saaat pandangan pertama. Tapi dari awal melihatnya, aku tau dia bukan cowok biasa.