Tampilkan postingan dengan label #ngabubuwrite. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #ngabubuwrite. Tampilkan semua postingan

puisi religius

puisi, terkadang bisa religius juga 
menjawab kumandang adzan 
mengamini doa-doa baik
ikut tadarus sehabis taraweh

puisi, terkadang bisa religius juga
bersedekah banyak banyak
berzakat di bulan ramadhan
mulai menabung untuk ONH

puisi, di mana religiusnya?
di setiap pilihan diksi dan rimanya
di setiap pilihan kata-kata yang di rangakai
atau
di setiap bait-bait yang tak terduga?

jika kamu menjadi puisi, puisi seperti apa kamu?
aku berdoa pada Tuhan, 
jika aku dilahirkan menjadi puisi, 
aku ingin menjadi
puisi syukur, yang banyak mengucap alhamdulillah
yang tak banyak mengeluh
puisi yang bijak
puisi syukur

Surabaya, 2013
#ngabubuwrite 

suatu malam sehabis taraweh

suatu malam sehabis taraweh, aku membayangkan sesuatu sambil berjalan menuju rumah.

nanti akan ada saatnya kita sedang tak ingin pergi ke masjid, tapi ketika kudengar adzan berkumandang setelah kuambil air wudhu, kugelar sajadah di belakangmu. lalu sesudahnya kucium punggung tangan kananmu dan kaucium keningku.

malam hari sebelum tidur, beberapa ayat mari kita lantunkan bergantian. saling membenarkan jika salah. sebuah kewajiban yang mungkin akan tak begitu sering kita lakukan selain bulan ramadhan.

malam sebelum sahur, kau membangunkanku. memasaklah kita bersama untuk santap sahur yang sederhana. beberapa potong ayam goreng, satu wakul nasi, satu mangkuk sup nikmat buatan kita, beberapa potong buah apel dan tak lupa dua gelas teh hangat di atas meja. 

anggap saja itu sabtu pagi, ketika kantor tak mewajibkan kita untuk masuk dan kita tertidur sehabis sholat subuh. terbangunlah kita di bawah selimut, ketika matahari telah tinggi-tingginya. tak apa, seminggu sekali. ustadz yang ceramah di masjid beberapa waktu lalu bilang, tidur itu ibadah di bulan ramadhan.

lalu sampailah aku di depan rumah, ah, hanya angan-anganku saja. tapi anggap saja itu sebuah doa. doa untuk masa depanku, masa depanmu, masa depan kita. amin.

Surabaya, 2013

harapan itu benar adanya

harapan itu benar adanya, meskipun senja belum juga turun dan kenangan masih terlalu betah menggantung di kepala membawa gambaran wajahmu serta ukiran namamu,

harapan itu benar adanya, meskipun jarum jam berdetak merangkak tak mampu berjalan sore ini padahal perut-perut sudah mulai menabuh.

harapan itu benar adanya, lihat saja rerumputan yang kau injak-injak sore ini lalu layu namun kembali tegap esok pagi, kembali bersemangat karena tahu embun akan selalu datang tiap pagi untuknya untuk memercikkan semangat. optimis, kurasa.

harapan itu benar adanya, meski beberapa kawan sejawat seangkatan telah meraih gelarnya dengan senyum mengembang sambil melangkah bangga di hadapanmu yang masih saja berjalan di tempat.

ya, barangkali seperti yang ayah pernah bisikkan padaku ketika aku tersungkur, bahwa harapan itu benar adanya dan dia akan datang di saat yang tepat dan saat yang tak pernah kau duga sebelumnya.

surabaya, 2013.
#ngabubuwrite #day2