Pusat Ritel yang Disulap Menjadi Museum

"Rek, ayo rek.. mlaku-mlaku nang Tunjungan.."


Siapa yang tak pernah mendengar lagu yang satu ini. Lagu tersohor dari Surabaya, Jawa Timur. Bukan, saya sedang tak ingin membahas lagu di atas. Saya ingin membahas apa yang ada di jalan Tunjungan. Ya, Tunjungan merupakan nama sebuah jalan di Surabaya. Letaknya di tengah kota dan memasuki wilayah kecamatan Genteng.

Ada yang menarik dari lagu itu, mengapa jalan-jalan ke Tunjungan? Sebab tempo dulu, jalan Tunjungan merupakan pusat komersial dan pertokoan utama di kota Pahlawan. Jika berbicara mengenai Tunjungan, tak bisa dilepaskan oleh sebuah gedung yang dikenal dengan SIOLA. Gedung tersebut berdiri memanjang di jalan Tunjungan dan jalan Genteng Kali. Didirikan tahun 1877 oleh seorang pemodal asing asal Inggris, Robert Laidlaw dan menjadi pusat ritel terbesar di Indonesia saat itu. Gedung ini mengalami pasang surut. Sempat berjaya pada awal didirikan namun hancur menjadi korban perang 10 November.

Menurut buku yang dulu pernah saya baca, gedung ini sempat mangkrak sampai akhirnya tahun 1950 ada 5 pengusaha Surabaya yang ingin menghidupkan kejayaan gedung ini. Mereka adalah Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem, dan Ang yang membangun kongsi dagang sehingga toko itu diberi nama SIOLA yang merupakan kependekan dari huruf depan kelima pengusaha yang merupakan pemilik modal. Hingga sekitar tahun 1960-an, SIOLA menjadi toko ritel terbesar kembali, walau hanya di Surabaya.

Saya masih ingat waktu kecil sering diajak Papa ke pertokoan di jalan Tunjungan yang banyak menjual barang elektronik, hingga sekarang daerah Tunjungan terkenal dengan nama TEC atau Tunjungan Electronic Centre.

Bagaimana dengan SIOLA?

Berkat bu Risma, walikota Surabaya saat ini, walikota kesayangan arek-arek Suroboyo, SIOLA kini menjadi destinasi wisata edukasi baru bagi masyarakat Surabaya. Sebab, SIOLA kini telah disulap menjadi Museum Surabaya yang diresmikan oleh bu Risma bulan Mei lalu. Di dalam museum tersebut, berbagai macam koleksi barang peninggalan sejarah dan ada deretan 17 foto wali kota Surabaya sari tahun 1916 hingga sekarang. Bahkan pengunjung akan mengetahui bagaimana perjalanan kota Surabaya hingga bisa seperti sekarang.

Terima kasih, Bu Risma. Arek-arek surabaya kini punya tempat "dolen"* baru untung mengisi waktu liburan. Jadi, gimana? Mlaku-mlaku nang Tunjungan, yuk!

Surabaya, 3 September 2015
@prtwhp


*dolen = bermain.
Tunjungan Tempoe Doeloe (pict. from here)
Tunjungan City, sekarang. (pict. from here)

4 komentar:

  1. Observasinya mantap, kakak mini :))
    Jadi pingin dolen ke sana..

    BalasHapus
  2. Keren banget, nih! Udah kayak di Times Square aja... :D

    BalasHapus
  3. Kesini belum kesampean, parkirnya dimana sih ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. di sampingnya dir. sebelumnya gedungnya kalo dari cak durasim

      Hapus