Sebuah Sabtu

Nona Pop punya kabar baik akhir pekan ini, malam minggunya tak sendirian lagi. Malam minggunya sedang tak dihabiskan di ruang tengah dengan menonton DVD dan membukakan pagar orang rumah yang pulang malam mingguan. Malam minggunya tak hanya ditemani dengan satu toples makaroni pedas dan satu gelas orange jus. Malam minggu Nona Pop kali ini tak lagi mengenakan celana gemes dan tanktop.

Nona Pop sedang berada di teras sebuah kafe dengan pencahayaan yang dibuat agak redup agar terkesan romantis dengan dua gelas bir dan cemilan yang sudah tinggal setengahnya. Iya, somebody is going home.

Sepasang muda-mudi tengah kasmaran di sudut kafe, mereka cekikian sambil sesekali saling suap kentang goreng. Lalu hening menikmati waktu yang berkualitas lalu cekikian lagi. Mr. Nob tersenyum memandang Nona Pop yang memperhatikan pemandangan di sekitar mereka.

Mr. Nob:
We have passed that era.

Nona Pop:
Time flies, people change, Sir.
Aku melewati masa muda dengan banyak orang, but ujung-ujungnya ya aku sekarang di sini, sama kamu.

Mr. Nob:
But i will never. Setidaknya buat kamu.

Nona Pop:
Do you believe it with, bahwa sejauh apa pun kita terpisah kalau jodoh bakal ketemu juga, aren’t you?

Mr. Nob:
I don’t know. Semesta is so funny.

Nona Pop:
How was your job, Sir? Is it okay?
Kamu jarang cerita deh sekarang.

Mr. Nob:
I want to resign for this job.

Nona Pop:
Well, but why?

Mr. Nob:
I’ll find a better company, Nona.

Nona Pop:
Doaku akan selalu mengiringi setiap langkah kakimu, Sir.

Mr. Nob:

*smile and drink his beer*

4 komentar:

  1. ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬
    Semoga hubungannya semakin kuat ya. :)
    ▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ஜ۩۞۩ஜ▬▬▬▬▬▬▬▬▬

    BalasHapus
  2. is he for real? is he still exist in yur life?

    Bagus banget tulisannya Tiwi :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yes he is
      mr. nob is real and he is my best partner till now. :)
      thank you anyway kak deb 😘

      Hapus