” Duhai Kamu..”
Kamu bertanya,
“siapa sebenarnya kita, Sayang?”
Sedekat azan dan salat, sedekat waktu dan nadi.
Aku menjawab,
“kita adalah detak yang terpisah,
kelak menyatu dalam pelukan,
tanpa luka,
menjadi satu nyawa.”
Sedekat pemberian Tuhan dan kamu yang aku cari.
.
Bagiku, perjalanan tak hanya mengenai waktu,
tapi untuk apa,
untuk siapa.
.
Bagiku, pertanyaan tak hanya mengenai jawaban,
tapi kenapa ditanyakan,
siapa yang menanyakan.
.
Bahkan, bagiku, pertanyaan hanyalah pilihan,
bukan tentang siapa aku yang kamu tanyakan,
atau penyair yang mengenal Tuhannya sekali pun;
tapi tentang benih waktu yang memilih tumbuh dan menyakinkan.
.
“Duhai milikku…
Tanyakan padaku ribuan pertanyaan,
tentang apa yang kamu ragukan;
maka jalanlah berdampingan denganku,
di setapak pelaminan,
kelak, semua pertanyaanmu
hanya terjawab dengan satu kisah,
tentang megahnya aku memilikimu.”
dari @JvTino untuk #DuetPuisi
re-blog dari: "Tentang Benih Waktu" di setintapena
Tidak ada komentar:
Posting Komentar