Ini bukan sajak cinta yang hari ini belum terlihat,
bukan pula fiksimini yang selalu membicarakan ledakan
apalagi sekadar sajak-sajak biasa,
dalam seratus empat puluh karakter
Puisi ini ditulis tepat di ulang tahun ke-sembilan puluh satu
seorang Chairil Anwar
enam puluh empat tahun semenjak kepergiannya
Ini puisi istimewa, sayangku
dari perasaan-perasaan istimewa.
Sudah kukisahkan padamu kisah sebuah
sudah kau datangkan padaku rasa percaya pengusir ragu
tapi percakapan kita tak pernah tuntas.
Mungkin benar kata Chairil Anwar
kita butuh hidup seribu tahun lagi, sayang
untuk sekadar berbincang tentang masa depan
atau bersama menanti fajar datang
atau hanya untuk saling merindukan.
Surabaya, 26 Juli 2013
Selamat Hari Puisi Nasional, @JvTino
terima kasih, rinduku...
BalasHapusSelamat Hari Kamu, Puisiku...