kenapa kau sebut itu celana? kenapa tak kau sebut baju?
jangan kau tanya mengapa, aku sedang bingung akan rindu.
mengapa kehadiran rindu selalu kau permasalahkan?
karena dia selalu datang berdua dengan kenangan.
apa salah kenangan hingga kau begitu membencinya?
aku tak membencinya. dia mengantungi hal yang indah yang tak bisa kumiliki lagi sekarang.
apa isi kantung kenangan dan mengapa tak kau pinta saja?
pertanyaanmu sungguh menusuk sedikit pada angan, dia mengantungi hal yang indah semacam senja.
ah, apa indahnya senja? hanya warna oranye yang menggantung malas di langit sore.
tutup mulutmu saja, tapi bukalah matamu juga hatimu lebar-lebar. tatap senja nanti sore dalam-dalam lalu kembalilah padaku, beritahu apa yang kau rasakan.
~ surabaya 2012
pada hasrat yang menolak rindu.
lek rindu samperin omahe ae... tengger-manukan ae kok. :p
BalasHapus