kemarin
kemarin aku menari ketika hujan turun
menari pula kupunya jemari
ditemani rumput-rumput barang serumpun
di halaman rumah
tak peduli walau diserang rasa lelah
kamu tahu apa yang lebih menyenangkan, sayang?
menyelamatkan seekor kupu-kupu malang
sayapnya terjerat air liur tuan laba-laba
datang saja itu perasaan iba
mengandaikan diri ini seekor kupu-kupu
tapi bukan nyatanya
aku hanya bisa menari tak mampu terbang
karena sayap dulu yang pernah kupunya
tak dapat lagi kulihat rupa-rupanya hilang
ingatkah kau sepantun puisi yang sempat kutulis
waktu mentari belum juga terlelap
di teras sebuah rumah bergaya minimalis
dengan degup jantung yang berderap
ketika kau meminta menaiki punggungku
seolah kau itu sepayang sayap
membawaku menjelajah benda biru
atau sekedar bersama memerangi gelap
ketika itu adalah kemarin
kemarin yang tak akan pernah menjadi hari ini
atau bahkan esok hari
surabaya 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar