mari bertaruh tentang arti kepercayaan sesungguhnya, di dasar hati masing-masing. tak boleh saling mengintip atau pun sekedar menguping. sebab yang ada nanti hanya akan saling membenarkan, saling memuji masing-masing.
mari bertaruh tentang arti sesungguhnya kita dalam sebuah dasar gelas penuh ampas yang sempat kau cium dengan bibirmu juga sempat ku kecup dengan luka olehmu. sebab rasa pahit yang tercipta itu sungguh mengenyangkan, membuat perut kita sama-sama membuncit.
mari bertaruh tentang arti kerinduan yang sesungguhnya, pada kotak besar dari kayu wangi nestapa yang kita ukir malu-malu. sebab pilunya sungguh tak terkira rasanya, seperti peluru yang tersasar dari seorang tentara jepang yang tengah berseru.
mari bertaruh tentang arti sesungguhnya aku dan kau yang tak lagi bisa dirangkum dalam sebuah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar