katamu waktu sudah kau kekang, dia tak akan pernah lekang. bahkan di tengah deru ombak terjang, pada gurat keriput di wajah yang mulai hilang. sebagai penyebab hati yang berang, di dasar lautan yang tenang.
katamu rindu sudah kau tanam, bersama manisnya kue-kue talam. yang mampu membuatku terbenam, dalam senyummu yang mulai terpejam. dibantu kepakan sayap yang kian meruam, menyisir semesta yang makin kelam.
katamu rasa itu bukan sekedar asa, bukan juga sesat yang merana. melainkan semangat yang membahana, membuat putih bertambah warna. juga puisi yang berirama, berdentum memainkan nada.
katamu cinta sudah kau tanak, bahkan dia mulai beranak-pinak. semakin deras menyerantak, sekalipun kaca jendela meretak. belum mengenak kata tak, pada keramaian yang semakin pekak.
katamu jemari kita nantinya melebur, hingga suatu saat kita terkubur. bahkan ketika kita hanya bisa kaku terkujur, dalam takdir yang pasti membilur. berharap masih terus dalam lajur, walau harus meruntut jalan tanpa jalur.
tapi tak dapat kurasa semua katamu, benar-benar hanya asa yang semu semu membiru.
karena memang semua hanya katamu, bukan lakumu.
he he.. sajak2nya bikin sakit perut nih..
BalasHapusantara sedih, terharu dan ketawa...
kereatif banget sih?
tetap berkarya yah.. :)
ya ampun, sakit perut ?
Hapushehehe...
makasih yaa daney :)))
kamu juga keep blogging.
katamu kita akan bersatu, nanti, dalam laju waktu yang berjalan terburu-buru. bercumbu tanpa tahu malu. menukar ruh dan menyatu diantara peluh yang mengharu biru.. menderu, menjadi debu ..
BalasHapusah, kelabu ..
sukaaaa banget ;))))
Hapuskunjungan sob ..
BalasHapussalam sukses selalu :D