dear kamu,
Malam ini saya lagi ingin pulang malam, bukan...
iya bukan karena ingin menjadi perempuan malam. Saya hanya ingin mencari tempat
kira-kira dimana tempat yang pas untuk mengajakmu duduk berdua. Saya sudah
berkeliling keliling kota. Mulai dari berjalan perlahan, agak cepat, hingga
berlari, dan pada akhirnya hanya bisa duduk termangu di tepi jalan raya, di
bawah lampu mercury jalanan. Kamu tahu nggak, saya suka sekali berdiri di bawah
lampu mercury, dia selalu bikin saya bercahaya, coba deh sekali-kali kamu lihat
saya berdiri di bawah lampu mercury, biar kamu tau seperti itulah kamu di mata saya.
Begitu bercahaya.
Tadi saya lihat ada sebuah danau, airnya bening,
rumputnya basah, maklum hujan kan baru saja singgah di kota ini. Agak
menyebalkan juga sih, karena hujan datangnya tiba-tiba tanpa permisi, padahal saya
lupa bawa payung, tapi saya tak pantang menyerah loh. Lagian saya dan hujan
sudah bersahabat baik, meski pun kita sering tidak sependapat. Oh yaa,
ngomong-ngomong di danau itu ada angsanya loh, cuman ada dua, dan mereka
sepertinya sedang jatuh cinta, seperti saya ke kamu. Ya, saya jatuh cinta
padamu. Dan saya tak akan pernah malu untuk mengakuinya.
Lalu saya memberanikan diri untuk berjalan agak
cepat, ah sepertinya saya menemukan sebuah taman, di sana banyak bunganya,
cantik-cantik sekali. Sepersekian detik terlintas di benak saya suatu hari
nanti kau petikkan satu buat saya, tapi yang cantik yaaa. Tapi tetep nggak
boleh lebih cantik dari saya. Takutnya nanti kamu tinggalin saya, lalu jatuh
hati pada bunga itu. Pasti saya sangat sedih dan kehilangan.
Kemudian saya mulai mencoba untuk berlari, tenang,
saya tidak akan pernah kelelahan. Sama kayak cinta saya sama kamu, tidak akan
pernah lelah meski pun harus menunggu kamu. Kemudian Saya berada di sebuah
pantai, pantainya indah sekali. Dan saya ingin nantinya kita punya cerita indah
seindah pantai yang sedang saya singgahi ini. Lalu saya membayangkan duduk
berdua denganmu di bibir pantai, menenggelamkan separuh badan di pasir pantai,
berlari-lari bersamamu tanpa alas kaki di pasir pantai yang lembut.
Tapi nyatanya saya sekarang hanya bisa duduk termangu
di pinggir jalan, sendirian. Ternyata seindah apa pun tempat yang saya kunjungi
tadi, rasanya tawar sekali kalau hanya seorang diri. Saya butuh kamu untuk menemani
saya, bukan dalam angan, dan juga bukan dalam mimpi. Tapi di sini, di sebelah
saya, sesekali memeluk saya, kemudian mencium pipi dan kening saya, atau sekedar menggenggam
tangan saya. Hingga akhirnya saya sadar, tempat apa pun yang akan kita singgahi
nanti, selama itu denganmu, saya rasa akan lebih menyenangkan. Karena, yang
terpenting bukanlah di mana kamu berada, tapi bersama siapa kamu di sana.
peluk serta cium
@pratiwihputri
dedicated to my inspiration @adjisuwarsono :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar