tap tap tap tap
ada yang tergesa-gesa sore itu
ialah senja yang ditelan gelap
mataku sedih tak menemui langit jeruk
juga pemandangan di stasiun sore itu
pesanmu kuterima sudah
dengan mata berbinar
kupilih baju terbaik
juga kupasang senyum paling manis
kulihat di ujung peron
kau bersama senja yang lain
rupanya itu alasan senja tak datang
di langit sore ini
hanya berjarak tujuh langkah
harusnya kau menyiapkan rentang pelukan
nyatanya tak ada
kupertajam pendengaranku
tapi rintik terlalu keras menjatuhkan dirinya ke tanah
ke atap peron
mungkin rindunya terlalu besar
terlalu keras
sama seperti milikku
kamu memang pulang
ke rumah
ke rumah, yang tak lagi aku.
*Balasan puisi untuk Di Musim Semi yang Kelima oleh Mamanism
Tidak ada komentar:
Posting Komentar