Siang ini, sinar mentari kembali tak bersahabat. Sepertinya memang sinar mentari tak lagi bersahabat. Yaah, sepertinya memang global warming benar-benar terjadi, tapi bukan itu yang ingin kutulis disini. Aku ingat senyuman yang sempat kusunggingkan tadi pagi, tapi rasanya sekarang untuk menarik bibir ini sedikit ke samping rasanya sungguh malas.
Sempat terpikir, apakah aku bisa mendengar apa yang hati kecilku berkata ? Ingin ku beli sebuah pengeras suara agar aku tau apa yang sedang diinginkan hati kecilku. Kata orang cinta itu buta, yah aku setuju. Kata orang cinta itu bikin lemah, oke sekali lagi aku setuju, tapi sekali lagi bukan kebutaan cinta yang ingin kutulis.
Boleh dibilang aku sedang galau, ups jarang jarang sekali aku mengaku aku sedang galau. Tapi itulah kenyataannya, aku tak ingin berkata tak jujur, pada diriku sendiri sekalipun. Rasanya sakit seperti dihujami berpuluh puluh pisau di jantung hati, oke agak lebay tapi memang itu yang sedang kurasakan. Bahkan aku sendiri tak tahu alasannya. Yang jelas aku sedang mencoba berdama dengan logika dan cinta. Mereka tak pernah mengerti maksudku, atau aku yang tak pernah mengerti maksud mereka ?
Kali ini aku sedang berlari sekaligus menunggu. Aku sudah bilang, aku tak ingin berbohong kepada diriku sekalipun. Tapi memang aku sedang berlari dari cinta, jangan tanya kenapa, bahkan cinta tak bisa menjawab pertanyaanku. Aku sedang berlari karena aku sedang lelah untuk tetap diam, sepertinya luka itu terbuka kembali atau lebih tepatnya tak kunjung sembuh. Betadine yang cinta janjikan tak kunjung kudapatkan. Aku juga sedang menunggu, menunggu apakah cinta itu masih peduli denganku ? Takut untuk berharap, tapi sesungguhnya aku sedang berharap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar