menatap langit melihat asa
menengadah tanpa rasa
sejenak merindukan senja dengan siluetnya
mencoba mencari-cari dalam gelap
menari-nari di tengah gulita
bahkan rintihan pun seakan tak terdengar
terbelenggu sepi terbalut waktu
terduduk kaku merunduk sendu
merenung sendiri tanpa kawan tanpa sanak
ingin teriak walau tak ingin
menahan walau tak tahan
sedikit berbisik di tengah riuh
seperti mustahil untuk didengar
beberapa menyebutnya derita
beberapa begitu menikmati
walau sebenarnya tak terdefinisi
teringat hujan di awal Februari
begitu indah begitu syahdu untuk diingat
sebuah kecupan mesra pelipur lara
guyonan hangat yang terlontar
mampu mengukir senyum di bibir
rengkuh aku dalam pelukmu
raih jemariku dan usir sepi yang membelenggu
hingga senja kembali tiba
Surabaya, Desember 2011
ketika senja tak seindah kemarin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar