Kepada Bidadari,
Selamat senja, Bidadari Kecil. :)
Aku masih ingat pertama kali aku bertemu kamu, di sebuah ruangan sebuah putih malam itu. Kulihat ibu sedang terbaring lemah dengan mukanya yang berseri namun. Wajahnya hingar bingar seperti anak kecil yang baru mendapat sepeda baru.
"Dia di ruang sebelah."begitu kata ibu. Bergegas kuberlari menuju ruang yang dimaksud ibu.
Kamu tau apa yang sedang di pikiranku kala itu, sayang?
Aku yakin kamu akan menjadi bidadari paling cantik nanti. Tapi, aku salah. Bukan, kau tetap menjadi bidadari paling cantik yang pernah kutemui, kau tetap paling cantik di dalam hatiku, ah, setelah Ibu tentu saja. Ibu memang perempuan paling cantik dan paling juara ya, sayang.
Aku masih ingat, bibirmu yang semerah bunga mawar di kebun belakang rumah itu, juga kulit yang selembut kain sutra milik Ibu, dan tatapan yang sehangat mentari pagi itu kuberikan padaku. Ah, iya, aku tahu kau masih belum bisa melihatku dengan sempurna, tapi aku yakin kamu tahu kalau aku begitu menyayangimu.
Mungkin, Tuhan hanya terlalu sayang sama kamu, sayang, itu kenapa dia memanggilmu untuk menemaninya di surga. Tak apa, sayang, aku tak akan pernah menyalahkan Tuhan. Tapi kalau boleh aku berandai, mungkin sekarang kau sedang lucu-lucunya memakai seragam putih-merah dan membawa tas bergambar hello kitty di punggungmu. Aku merindukanmu, bidadari kecilku.
Mungkin, tak ada yang bisa kulakukan di sini selain mendoakanmu dan berharap agar kita segera bertemu nanti. Salam kepada bidadari-bidadari lainnya di sana.
Aku menyayangimu almarhummah adik kecilku, Prasetya Romadhona.
dari kakakmu, @pratiwihputri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar