: adimas immanuel
aku mencintaimu, adimas. seperti rangkaian sajak indah yang dibagikan di sosial media oleh para pecinta kata lalu di retweet oleh followersnya.
aku mencintaimu, adimas. dan aku tak percaya akan teori dua buah lingkaran yang bersisian namun tak beririsan katamu. semua hanya tentang jarak.
aku mencintaimu, adimas. lalu aku akan menjadi penghidup cinta yang katamu mati oleh wanita sebelum aku. cinta matimu, katamu.
aku mencintaimu, adimas. tak usah kau merepotkan diri atas kenangan yang ingin merdeka. mereka itu urusanku. kamu, merebahlah pada pelukku.
aku mencintaimu, adimas. laut dan hutan yang menari di surga pasir putih dadaku katamu sudah kukenali, dan itu berwujud kamu.
aku mencintaimu, adimas. ingatatan-ingatan yang bertamasya di antara bayang-bayang trauma dan traoma pada benakku itu, ternyata serupa kamu.
aku mencintaimu, adimas. lebih dini dari pagi hari, lebih larut dari malam hari, dan lebih indah dari senja hari.
aku sudah mempelesir mimpi karenamu. semua hal di sana memuja kamu, mengucap namamu, dan berwujud kamu.
surabaya-semarang, 2012
aku mencintaimu karena sajak-sajak yang kau ukir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar