kira-kira apa yang menyeret kita kemari
sebuah surga kecil yang mereka sebut pantai
dengan lengking suara kebebasan berkumandang oleh kita
gemuruh ombak bergulung berkejaran pada kita
rasanya tak satu pun dari kita yang tak ingin
kakinya dikecup gulungan ombak barang sedetik
atau tak ada satupun dari kita yang tak ingin
kakinya bersentuh dengan lembut pasir pantai
aku merangkai kata-kata untuk kita
sembari kakiku disentuh debur ombak
aku menyusun kalimat-kalimat pengobat rindu akan kita
sembari rambutku dibelai angin pantai
aku menulis bait-bait bermakna
sembari kutenggelamkan kakiku pada pasir pantai
lupa adalah musuh kita
maka jangan lupa menghampiri kita
tak ada lagi aku kamu bahkan kalian
hanya ada kita
tak ada air laut tanpa rasa asin
seperti tak ada kita jika seorang saja terlupa
tak ada pasir pantai yang tak lembut
seperti tak ada kita jika benci mulai terpecik
di antara deru ombak, angin pantai, dan pasir pantai
kembali, hati kita dipautkan.
indrayanti beach, yogyakarta, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar