Sebuah Sabtu

Nona Pop punya kabar baik akhir pekan ini, malam minggunya tak sendirian lagi. Malam minggunya sedang tak dihabiskan di ruang tengah dengan menonton DVD dan membukakan pagar orang rumah yang pulang malam mingguan. Malam minggunya tak hanya ditemani dengan satu toples makaroni pedas dan satu gelas orange jus. Malam minggu Nona Pop kali ini tak lagi mengenakan celana gemes dan tanktop.

Nona Pop sedang berada di teras sebuah kafe dengan pencahayaan yang dibuat agak redup agar terkesan romantis dengan dua gelas bir dan cemilan yang sudah tinggal setengahnya. Iya, somebody is going home.

Sepasang muda-mudi tengah kasmaran di sudut kafe, mereka cekikian sambil sesekali saling suap kentang goreng. Lalu hening menikmati waktu yang berkualitas lalu cekikian lagi. Mr. Nob tersenyum memandang Nona Pop yang memperhatikan pemandangan di sekitar mereka.

Mr. Nob:
We have passed that era.

Nona Pop:
Time flies, people change, Sir.
Aku melewati masa muda dengan banyak orang, but ujung-ujungnya ya aku sekarang di sini, sama kamu.

Mr. Nob:
But i will never. Setidaknya buat kamu.

Nona Pop:
Do you believe it with, bahwa sejauh apa pun kita terpisah kalau jodoh bakal ketemu juga, aren’t you?

Mr. Nob:
I don’t know. Semesta is so funny.

Nona Pop:
How was your job, Sir? Is it okay?
Kamu jarang cerita deh sekarang.

Mr. Nob:
I want to resign for this job.

Nona Pop:
Well, but why?

Mr. Nob:
I’ll find a better company, Nona.

Nona Pop:
Doaku akan selalu mengiringi setiap langkah kakimu, Sir.

Mr. Nob:

*smile and drink his beer*

Jingga di Monas

Menuju Senja – Payung Teduh.

Many people called tourist walking around their posisi wenak place. Some of children playing bubbles with their friends and several food vendors passing peddle their wares. At the background, the sun is going down in a very shinny gold tone and giving a dramatic views for everyone at that place. It’s the  first time for Nona Pop visit Monas, icon of Jakarta. Nona Pop and Mr. Nob smile to each other, they chat inaudible in slow motion and look happy.
Mr. Nob:
Look! The sun is going down. So beautiful.

Nona Pop:
I called it with “senja”.

Mr. Nob:
I love orange, uhm, jingga, right, Nona?

Nona Pop:
Orange for english and Jingga for bahasa, Sir.

Mr. Nob:
I don’t care, I just happy can enjoy it with you, Nona Pop.

Nona Pop:
Me too. J

They look each other again and smile, they have no words anymore.